PRINGSEWU — Sebanyak 47 pejabat administrator dan pengawas resmi dilantik dan diambil sumpah oleh Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, Jumat 17 Oktober 2025. Prosesi yang biasanya penuh formalitas ini kali ini terasa seperti “upacara transfer musim jabatan” penuh harapan, sedikit deg-degan, dan tentu saja, disaksikan banyak mata.
Rinciannya: 10 Pejabat Administrator Eselon III.a, 24 Pejabat Administrator Eselon III.b, serta 13 Pejabat Pengawas Eselon IV.a. Pelantikan ini berdasar pada SK Bupati No.100.3.3.2-659 Tahun 2025, lengkap dengan segudang surat rekomendasi dari BKN karena di birokrasi, satu keputusan saja bisa punya lebih banyak nomor surat daripada jumlah pejabat yang dilantik.
Dalam sambutannya, Bupati Riyanto menegaskan bahwa jabatan bukanlah “kursi empuk gratis”, melainkan amanah yang mengandung tanggung jawab berlapis-lapis.
“Tidak hanya kepada para pimpinan, tetapi juga kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pringsewu, serta tentunya kepada Allah SWT,” ujar Riyanto, menekankan bahwa sumpah jabatan bukan sekadar acara seremonial, tapi juga kontrak spiritual.
Bupati berharap pelantikan ini menjadi angin baru dalam tubuh birokrasi Pringsewu. Namun ia juga mengingatkan, “angin baru” tidak boleh berhenti di AC ruang kerja — harus terasa sampai ke masyarakat.
Sebagai ciri khas Pemkab Pringsewu, acara diakhiri dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, lengkap dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Lampung, serta kitab suci dari agama lain. Tradisi ini menunjukkan semangat pluralitas dan kearifan lokal, sekaligus mengingatkan bahwa jabatan datang dari rakyat, bukan sekadar dari SK.
Turut hadir Wakil Bupati Umi Laila, Ketua TP-PKK Ny. Rahayu Riyanto Pamungkas, serta jajaran pejabat tinggi pratama Pemkab Pringsewu yang tampak serius meski beberapa tampak sibuk menahan senyum saat melihat koleganya mendapat posisi baru.
Beberapa nama yang ikut dilantik antara lain:
Dengan dilantiknya 47 pejabat ini, formasi baru birokrasi Pringsewu diharapkan makin gesit — bukan hanya dalam urusan tanda tangan, tapi juga dalam memberi solusi.
Karena seperti kata pepatah birokrasi: “Yang berganti bukan hanya nama di papan, tapi juga semangat di lapangan.”***