LAMPUNG SELATAN — Drama rumah tangga yang gagal move on alias cemburu berubah menjadi tragedi kriminal ketika Hendri Sopian (41) menusuk tetangganya sendiri, Hendri Fadli (41), hingga tewas. Alasan klasiknya? Sakit hati, cemburu, dan dugaan hubungan gelap yang membuat rumah tangganya bubar jalan lengkap dengan babak bonus yang tak pernah diminta.
Insiden ini terjadi di sebuah rumah warga di Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, sekitar pukul 09.00 WIB, Minggu 30 November 2025. Pagi yang harusnya waktu orang nyeduh kopi, justru dipakai pelaku untuk menyeduh masalah.
Kasatreskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono, menjelaskan bahwa setelah menusuk korban, pelaku justru langsung menyerahkan diri ke Polsek Kalianda pukul 10.00 WIB.
Langkah yang kalau dipikir-pikir, mirip pelanggan restoran yang habis makan lalu langsung antri bayar bedanya ini bukan makan, ini pembunuhan.
“Motif sementara adalah sakit hati karena istrinya diduga selingkuh dengan korban hingga rumah tangga mereka berakhir,” ujar Indik, Senin (1/12).
Kejadian bermula saat pelaku sedang bekerja di proyek pembangunan talut laut. Hari berjalan normal sampai ia lewat di depan rumah Siah, tetangga korban.
Di sanalah skenario lengkap telenovela lokal tersaji: korban duduk santai di ruang tamu, mantan istri pelaku juga ada di sana. Kombo yang salah dilihat pada waktu yang salah.
Emosi naik cepat, seperti kompor meledak. Pelaku berhenti, turun dari motor, memanggil korban yang tetap duduk.
Cuek sekali. Seolah tidak menyadari bahwa di dunia nyata, “silent treatment” punya risiko lebih tinggi daripada di grup WhatsApp.
Cekcok pun tak terhindarkan. Pelaku memukul duluan, korban menangkis dan mendorongnya. Titik didih pun tercapai.
Dalam kondisi emosi yang sudah melebihi batas maksimal, pelaku mencabut pisau yang ia bawa di pinggang. Sekali tusuk ke dada kiri korban. Satu kali tapi cukup untuk mengakhiri hidup.
Korban jatuh bersimbah darah di teras rumah. Pagi itu berubah menjadi adegan yang bahkan sinetron pun malu menirunya.
Setelah aksi berdarah itu, pelaku meninggalkan lokasi dan langsung menuju Polsek Kalianda untuk menyerahkan diri. Tanpa drama pengejaran, tanpa kejar-kejaran ala film aksi hanya perjalanan lurus menuju jeruji.
Polisi mengamankan barang bukti:
- Sebilah pisau bergagang plastik hijau (yang entah kenapa selalu terlihat polos padahal fungsinya mematikan),
- Kaos pelaku berlumuran darah,
- Satu stel pakaian milik korban.
Saat ini pelaku ditahan untuk pemeriksaan lanjut. Jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk visum. Polisi juga masih menggali soal dugaan perselingkuhan yang diduga sebagai pemicu utama tragedi.***












