TANGGAMUS — Suasana sore di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, mendadak berubah mencekam. Tanpa peringatan, angin kencang berputar membentuk pusaran dan menghantam permukiman warga, pada Rabu kemarin (24/12/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
Dalam hitungan detik, suara gemuruh angin memecah ketenangan. Atap seng dan genteng rungkat beterbangan, sementara warga berhamburan mencari tempat aman. Angin puting beliung itu menyapu rumah-rumah di RT 01 RW 01 dan meninggalkan jejak kerusakan.
Laporan warga langsung ditindaklanjuti oleh personel Polsek Semaka. Aparat mendatangi lokasi untuk memastikan kondisi warga serta mendata kerusakan akibat terjangan angin ekstrem tersebut.
Kapolsek Semaka AKP Sutarto, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, membenarkan peristiwa tersebut.
“Angin datang tiba-tiba disertai pusaran kuat hingga menerbangkan atap rumah warga. Sedikitnya tiga rumah mengalami kerusakan,” ujarnya.
Kerusakan paling parah dialami Marhakim (55), seorang petani. Sekitar 100 lembar seng atap rumahnya terangkat dan terbang, meninggalkan bagian rumah terbuka. Dua rumah lainnya milik Maulana (45) dan Aslani (45) juga terdampak, dengan kerusakan seng dan genteng.
Meski tidak menelan korban jiwa, peristiwa ini meninggalkan kerugian materiil yang diperkirakan mencapai Rp6 juta.
Marhakim mengisahkan detik-detik mencekam saat puting beliung melintas. Saat itu, ia sedang berada di dalam rumah dan tak sempat menyelamatkan barang-barangnya.
“Anginnya sangat kuat. Atap langsung terangkat dan terbang. Semua terjadi sangat cepat,” tuturnya.
Setelah angin mereda, warga keluar dari tempat berlindung dan mendapati rumah mereka rusak. Aparat memastikan situasi di lokasi kini aman dan kondusif, meski satu rumah mengalami kerusakan sedang pada bagian atap.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama di musim penghujan. ***













