Zona Bekasi

Dianggap Kekang Kebebasan Pers, Kepsek SMAN 1 Bekasi Diprotes

×

Dianggap Kekang Kebebasan Pers, Kepsek SMAN 1 Bekasi Diprotes

Sebarkan artikel ini

BEKASI –  Aliansi Wartawan Bekasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesian Fight Coruption (IFC) menggelar aksi mendesak Gubernur Jawa Barat, memecat kepala sekolah SMA Negeri 1 di Jalan Agus Salim, Bekasi Jaya,  Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (17/8/2021).

Aksi itu memprotes peraturan yang dibuat pihak SMA Negeri 1, bahwa wartawan dan LSM hanya bisa datang ke sekolah di hari Selasa. Kebijakan itu dinilai mengekang kebebasan pers dalam mencari informasi. Dikhawatirkan bisa diikuti sekolah atau instansi lainnya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Aturan itu jelas melanggar kemerdekaan wartawan dalam mencari informasi di sekolah tersebut yang diduga banyak kecurangan saat PPDB 2021. Aturan itu jelas kita tolak karena wartawan dalam bekerja tidak dibatasi waktu,” tegas Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Bekasi, Saut Manulang ditengah-tengah aksi.

BACA JUGA :  Dapat Penolakan Angkot, Menhub Akan Resmikan Langsung Pengoperasi BISKITA Trans Bekasi Patriot

Aksi tersebut digelar saat perayaan HUT RI ke-76 bentuk kemirisan terkait kebijakan yang dibuat oleh instansi pendidikan yang seyogyanya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Jurnalis, LSM bukan untuk ditakuti jika memang sekolah sudah menjalankan sesuai mekanisme.
Sementara itu, Ketua LSM IFC, Intan Sari Geni mengaku miris dengan kondisi pendidikan saat ini yang belum Merdeka bagi mereka yang tidak mampu, juga bagi mereka yang tidak punya akses dan uang di sekolah itu.

“Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Bekasi mengelola sekolah tersebut bergaya kapitalis. Banyak dugaan kecurangan yang ada di Sekolah tersebut,” ujar Intan mengatakan wajar banyak pihak datang bertanya baik jurnalis atau LSM.

BACA JUGA :  Aksi Bekasi Bersama Palestina, Ratusan Ribu Manusia Tumpah di Jalur A. Yani

Dirinya pun mendesak agar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memecat Kepsek SMAN 1 Kota Bekasi karena dianggap telah gagal dalam mengakomodir kecurangan saat PPDB 2021.
“Jika Kepsek SMAN 1 Kota Bekasi tidak merespon aspirasi, kita bawa masa yang lebih banyak lagi,” papar Intan.

Intan menambahkan, kemajuan kita sebagai Bangsa tidak bisa lebih cepat daripada kemajuan kita dalam Pendidikan, karena pikiran manusia adalah sumber daya fundamental.
“Pendidikan adalah jiwa sebuah masyarakat karena pendidikan melewati satu generasi ke generasi lainnya, Hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan, tanpa Pendidikan Indonesia tak mungkin bertahan,”  pungkasnya.

Aksi tersebut terlihat mengikuti Protokoler Kesehatan. Selain itu, massa aksi juga memasang gembok dipagar Gedung Sekolah sebagai tanda penyegelan. Hingga membubarkan diri tidak ada pihak sekolah menemui pihak aksi.