KOTA BEKASI – Direktur Utama Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Fariyadi, membantah terkait pemberitaan perekrutan karyawan baru tanpa seleksi hingga disebut terindikasi ada praktik nepotisme.
“Tidak ada penerimaan pegawai baru tanpa seleksi, apa lagi disebutkan ada nepotisme,”ucap Aweng sapaan akrab Dirut Perumda TP, menjawab klarifikasi Wawai News, pada Rabu 28 Mei 2025.
Ia menantang, pihak yang menuding untuk membuktikan jika pernah ada penerimaan pegawai sebagaimana yang dilontar aktivis dengan menyebut proses penerimaan pegawai tersebut terindikasi korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
Aweng tidak memberi keterangan lebih jauh, dia hanya meminta pihak yang menuding untuk membuktikan ketika ditemui usai acara peletakan baru pertama proses pemindahan Intake ke sumber air baku Kalimalang,
“Buktikan kalo ada penerimaan pegawai,”ucapnya singkat.
Diketahui adanya dugaan praktik nepotisme mencuat di tubuh Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi karena terindikasi merekrut pegawai tanpa mengikuti prosedur resmi yang semestinya.
“Kita menduga perekrutan pegawai PDAM Tirta Patriot melalui jalur kedekatan personal dengan pihak internal perusahaan, tanpa melalui seleksi terbuka dan transparan,” ungkap Zulfan Iskandar, aktivis di Kota Bekasi, pasa Senin (26/5/2025).
Zulfan mengingatkan, bahwa Perumda Tirta Patriot bukanlah perusahaan pribadi yang sesukanya merekrut pegawai.
“Para pegawai diangkat atau direkrut dari internal kedekatan mulai dari anak, saudara dan keluarga, dari unsur partai politik, institusi kepolisian, kejari bahkan ormas di Bekasi,” tegasnya.
Zulfan bahkan menyinggung Dirut Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi yang menaikkan tarif air bersih sebesar Rp 550 per meter kubik pada 1 Maret 2025 lalu.
“Kondisi ini memicu kekhawatiran publik, mengingat PDAM adalah badan usaha milik daerah (BUMD) dengan kondisi sedang sakit merugi, malah mengambil kebijakan menambah belanja pegawai, tanpa menjalankan prinsip akuntabilitas dan transparansi,” tandasnya.
Terkait perekrutan hal di atas, Dirut Perumda Tirta Patriot yang biasa disapa Aweng tidak bisa dikonfirmasi. Hingga kini Aweng sudah tiga kali berganti nomor telepon sehingga tidak bisa dikonfirmasi.***