Scroll untuk baca artikel
PolitikZona Bekasi

DPRD Jabar Sebut Banjir Bekasi Butuh Kerja Nyata, Bukan Sekadar Tinjauan

×

DPRD Jabar Sebut Banjir Bekasi Butuh Kerja Nyata, Bukan Sekadar Tinjauan

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Jabar Komisi 1 Pradi Supriatna, Foto: Rocky

KOTA BEKASI – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari daerah pemilihan Kota Bekasi-Depok Pradi Supriatna menekankan pentingnya kolaborasi dalam penanganan persoalan banjir di wilayah setempat.

Anggota Komisi I DPRD jabar ini, mengapresiasi gerak cepat Gubernur Jawa Barat ke lokasi banjir di wilayah Bodebek meliputi Depok, Bogor dan Bekasi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Tapi ia menegaskan, persoalan tidak cukup diselesaikan dengan kunjungan lapangan saja. Namun harus ada aksi nyata sehingga banjir tahunan ini tidak terulang lagi dikemudian hari.

“Kemarin Pak Gubernur sudah turun ke Bekasi, melihat langsung banjir yang luar biasa. Tapi ini tidak bisa hanya berhenti di situ,” kata Priatna usai Sosialisasi Penyebarluasan Perda di Griya Wulan Sari, Kota Bekasi, Kamis (20/3/2025).

BACA JUGA :  Kemendikdasmen Salurkan Bantuan ke Sekolah di Bekasi, Ada Voucher Rp25 Juta

Ia menyebut, dirinya juga akan turun ke beberapa titik untuk mendengarkan langsung keluhan warga, lalu menyampaikan ke parlemen agar ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan nyata.

“Setelah ini saya juga akan ke beberapa titik. Apa yang saya dengar di lapangan, akan saya sampaikan di parlemen,” ujarnya.

Tak hanya soal infrastruktur, Politisi Gerindra ini Pradi menyoroti pentingnya membangun keselarasan budaya dan sosial di tengah masyarakat.

Menurutnya, persoalan banjir dan lingkungan tidak bisa diselesaikan hanya di tingkat kota, tapi harus melibatkan provinsi hingga pemerintah pusat.

“Komunikasi harus dibangun, tidak cukup dengan Pemkot Bekasi. Ini urusan provinsi dan pusat juga,” tegasnya.

Ia juga menunggu langkah nyata pemerintah pusat setelah kajian yang sudah dilakukan.

BACA JUGA :  Gagal Jadi Ketua PAC, Kader PDIP Lompat ke PPP

“Kita apresiasi kajian yang sudah ada, tapi masyarakat menunggu action-nya,” tutup Supriatna.***