LAMPUNG TIMUR – Anjloknya harga singkong ditingkat petani menarik perhatian serius DPRD Lampung, karena mengancam kesejahteraan petani dan keberlangsungan sektor pertanian di wilayah setempat.
Ketua Komisi 2 DPRD Lampung, Ahmad Basuki, mendorong pemerintah Provinsi Lampung mencari solusi konkrit dengan memanggil para pengusaha dan owner perusahaan singkong agar duduk bersama perwakilan petani terkait harga jangka pendek memasuki musim panen saat ini.
“Salah satunya harus ada kesepakatan terkait harga yang berkeadilan bagi Petani,”tegas Mas Abas sapaan akrab Politisi muda PKB ini, pada Rabu 11 Desember 2024.
Ia menegaskan persoalan harga singkong di Lampung sudah menjadi perhatian serius Komisi yang dibidanginya. Pasalnya Lampung menjadi salah satu wilayah penghasil singkong terbesar di Indonesia. Tapi dengan kondisi harga anjlok tentu mengancam kesejahteraan petani dan keberlangsungan sektor pertanian di Lampung.
Ia mengaku sangat memahami kegelisahan petani dengan anjloknya harga singkong. Hal itu merupakan persoalan serius yang harus ditangani segera.”Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mencari solusi yang konkret dan efektif,” ujar Ketua Komisi
Langkah awal yang akan dilakukan adalah mendorong kebijakan stabilisasi harga melalui penetapan harga dasar yang adil bagi petani. Komisi 2 tegasnya mengusulkan penguatan peran koperasi petani untuk memperkuat posisi tawar mereka di pasar.
Diketahui protes anjloknya harga singkong ditingkat petani menjadi keluhan serius. Bahkan di beberapa wilayah di Lampung Petani telah menggelar aksi seperti di Tulang Bawang Barat dan akan segera menyusul di wilayah Lampung Timur.***