Scroll untuk baca artikel
Lintas Daerah

Duel Maut di Cidadap: Ocang vs King Cobra, Keduanya Tewas di Medan yang Sama

×

Duel Maut di Cidadap: Ocang vs King Cobra, Keduanya Tewas di Medan yang Sama

Sebarkan artikel ini
Polisi saat melakukan olah TKP kematian petani Sukabumi gegara King Cobra (Foto: istimewa)

SUKABUMI – Kampung Cipetir, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Senin (6/10/2025) pagi, mendadak gempar.

Pagi yang biasanya hanya diisi aroma getah karet dan kabut pegunungan berubah jadi mencekam setelah warga menemukan dua jasad seorang pria dan seekor ular king cobra sepanjang empat meter keduanya tewas di medan yang sama.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Erwanto (40), warga yang pertama kali menemukan pemandangan itu, awalnya hanya berniat menyadap pohon karet. Namun langkahnya terhenti begitu melihat tetangganya, Ocang, tergeletak kaku di jalan setapak dengan tongkat kayu menancap di kepala ular.

“Kayak adegan film Wild Discovery, cuma ini nyata,” ujar seorang warga yang tak mau disebut namanya, setengah gemetar, setengah tak percaya.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Sagaranten, Aiptu Yadi Supriyadi, hasil olah tempat kejadian perkara menunjukkan bahwa duel hidup-mati itu memang terjadi antara manusia dan ular berbisa paling mematikan di Asia.

“Korban ditemukan meninggal dunia akibat serangan ular kobra. Tidak jauh dari tubuh korban terdapat ular kobra sepanjang empat meter yang sudah mati dan tertancap kayu,” jelas Yadi dalam keterangannya.

Luka gigitan tampak jelas di sela jempol kaki kanan korban. Racun mematikan itu merambat cepat ke pembuluh darah, membuat kaki korban membiru sebelum tubuhnya kehilangan tenaga.

“Korban menderita luka gigitan di sela jempol kanan, kaki lebam kebiruan akibat bisa ular,” tambah Yadi.

Namun kisahnya tak berhenti di situ. Menurut Ade Pici, staf Desa Cidadap, korban rupanya sempat melawan balik. Jejak tanah yang terguncang dan parang tergeletak di dekat tubuh menunjukkan, Ocang tidak menyerah begitu saja.

“Dari jejak di lokasi, diduga korban berupaya melawan ular menggunakan parang dan tongkat kayu. Ular akhirnya tewas dengan kepala tertancap tongkat milik korban,” ujar Ade.

Sayangnya, keberanian itu harus dibayar mahal. Racun king cobra bekerja jauh lebih cepat daripada langkah korban menuju pertolongan. Ia diduga ambruk di tengah jalan sebelum sempat sampai ke rumah warga.

Keluarga korban telah menerima peristiwa ini sebagai musibah. “Kejadian ini sudah diterima sebagai takdir Allah SWT,” kata Yadi. Jenazah Ocang telah dimakamkan di pemakaman umum setempat bersama kisah keberaniannya melawan predator yang konon bisa menegakkan tubuh setinggi manusia.

Di kampung Cidadap, warga kini bicara dengan nada campur antara duka dan kagum. Mereka kehilangan tetangga, tapi juga menyaksikan kisah langka: seorang manusia melawan king cobra dan keduanya sama-sama tak pulang hidup-hidup.

Sebuah duel sunyi di hutan karet di mana alam, manusia, dan maut saling menatap tanpa jeda.***

SHARE DISINI!