Scroll untuk baca artikel
Nasional

Era Kecerdasan AI Harus Dilawan dengan Karya Jurnalisme Bertalenta

×

Era Kecerdasan AI Harus Dilawan dengan Karya Jurnalisme Bertalenta

Sebarkan artikel ini
Acara Unconference sesi IV dengan tema “New Talent for News Room: Meningkatkan Daya Tarik dan Retensi Profesi Pers”, di Putri Duyung, Ancol, Jakarta, Senin (19/2/2024)

Teknologi AI semacam ChatGPT Teknologi AI semacam ChatGPT, Caktus AI atau Replika menurutnya hanya bisa menyentuh teknik jurnalistik berbasis data dan algoritma untuk segera disampaikan kepada publik, namun mereka tidak mampu menyuntikkan value atau nilai secara epistemologi, serta memproses fakta publik menjadi info publik.

“Nilai itu hanya ada pada manusia. Ini yang kemudian membedakan antara jurnalistik dan jurnalisme, jurnalisme itu punya nilai epistemik yang tidak bisa dilakukan oleh mesin” sambungnya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Muhammad Natsir Tahar, satu-satunya anggota PWI Kepri yang hadir pada diskusi tersebut mempertanyakan adanya potensi distopia ketika deep learning suatu saat sudah mampu menjangkau nilai yang dibutuhkan dalam jurnalisme.

BACA JUGA :  Beredar Surat Palsu Mengatasnamakan Menteri PANRB

“Sejauh mana manusia akan dipertahankan ketika deep learning telah sampai kepada value yang dibutuhkan?,” ujarnya.

Imam secara optimis menjelaskan bahwa semua pihak akan memenangkan humanisme, secara naluri manusia akan membela sesama manusia.

“Dan kita butuh tangan negara untuk menjaga agar disrupsi masif yang mengancam manusia dapat dikendalikan,” tandasnya.

Sesi IV Unconference ini didahului oleh Konvensi Nasional Media Massa yang dimulai sejak pukul 8.00 WIB yang menghadirkan para pembicara di antaranya Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Neza Patria selaku Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika.

Konvensi didahului dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Ketua PWI Pusat, Hendry Chairuddin Bangun. ***