LAMPUNG TENGAH – Siapa sangka, singkong yang selama ini identik sebagai makanan sederhana bisa disulap menjadi camilan gurih nan renyah menyerupai rengginang. Makanan itu bernama eyek-eyek, kuliner khas dari Kampung Sukajaya, Kecamatan Anak Ratu Aji, Lampung Tengah, yang kini kian digemari masyarakat.
Sekilas bentuk eyek-eyek memang mirip dengan rengginang, namun bedanya bahan utama camilan ini bukan beras ketan, melainkan singkong yang diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan tekstur kriuk dengan rasa gurih yang khas.
Proses pembuatannya cukup unik. Singkong diparut, kemudian diperas airnya hingga setengah kering, lalu dibumbui sederhana dengan garam dan bawang. Adonan itu kemudian dicetak bulat tipis, dijemur di bawah terik matahari hingga kering, dan digoreng dengan minyak panas hingga mengembang renyah.
“Rasanya gurih dan bikin nagih. Biasanya orang-orang menikmatinya sebagai camilan sore atau teman makan nasi,” kata Mat Sukri salah satu penggemar eyek-eyek di Sukajaya, Jumat (22/8/2025).
Selain lezat, eyek-eyek juga menjadi kebanggaan warga karena menjadi ikon kuliner khas Anak Ratu Aji. Tak jarang camilan ini dijadikan oleh-oleh bagi pendatang yang berkunjung ke Lampung Tengah.
“Ya, biasanya saya selalu mengirim mertua saya eyek-eyek kalau suami saya pulang ke Tanggamus,” kata Desi warga Sukajaya.
Menurut warga, usaha rumahan eyek-eyek juga membantu perekonomian keluarga. “Kalau musim ramai pesanan, sehari bisa menghabiskan sampai 20 kilogram singkong. Banyak juga yang kirim ke luar daerah,” ujar salah satu pengrajin eyek-eyek.
Kini, warga berharap pemerintah daerah bisa ikut mempromosikan eyek-eyek sebagai bagian dari kekayaan kuliner Lampung Tengah, agar semakin dikenal luas dan memberi manfaat ekonomi lebih besar bagi masyarakat. ***