Agresi militer Israel di Gaza baru-baru ini terjadi serta penodaan dan penyerbuan ektrimis Yahudi ke Masjid Al-Aqsa, Kota Al-Quds (Yerusalem) yang masih berlanjut, bukti kekalnya sistem apartheid dan penjajahan yang sudah digagas para pendiri negara sepihak Israel itu.
Berdirinya “negara sepihak” Israel pada 78 persen dari wilayah sejarah Palestina, tepat 51 Tahun setelah konferensi Zionis pertama diadakan di kota Swiss Basel.
BACA JUGA: Aliansi Masyarakat Bekasi Gelar Aksi Empati Belas Palestina
Keturunan mereka para korban Nakba sekarang berlipat ganda dan sebagian besar masih tinggal di berbagai negara di seluruh dunia. Presiden Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), Ola Awad, mengatakan, Ahad (14/5/2023), 75 tahun sejak Nakba Palestina, jumlah warga Palestina di seluruh dunia telah berlipat ganda sekitar 10 kali lipat.
Berikut fakta-fakta penting yang perlu diperhatikan dalam rangka memperingati 75 tahun Nakba Palestina yang dirangkum dari berbagai sumber resmi pemerintah Palestina dan Kantor Berita Nasional Palestina WAFA, oleh penulis:
Nakba: Pembersihan Etnis, Pemindahan Warga Palestina dan Kolonialisme Pemukim
Peristiwa Nakba di Palestina menggambarkan proses pembersihan etnis di mana bangsa pribumi yang tidak bersenjata dihancurkan dan penduduknya dipaksa mengungsi secara sistematis untuk digantikan oleh penjajah Yahudi dari seluruh dunia.
BACA JUGA: Aliansi Masyarakat Bekasi Gelar Aksi Empati Belas Palestina
Nakba mengakibatkan pemindahan 957 ribu orang Palestina dari 1,4 juta orang Palestina yang tinggal di Palestina bersejarah pada tahun 1948 di 1.300 desa dan kota.
Mayoritas pengungsi Palestina berakhir di negara-negara Arab tetangga, di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan negara-negara lain di dunia.
Selain itu, ribuan warga Palestina – yang tinggal di tanah yang dikuasai pendudukan Israel pada tahun 1948 – diusir dari rumah dan tanah mereka yang dirampas.
BACA JUGA: Uu Ruzhanul Bersama Buruh Serukan Dukungan Untuk Rakyat Palestina
Menurut bukti dokumenter sejarah, Pendudukan Israel menguasai 774 kota dan desa dan menghancurkan 531 kota dan desa Palestina selama Nakba.
Kekejaman pasukan Zionis juga mencakup lebih dari 51 pembantaian di mana lebih dari 15 ribu orang Palestina menjadi syuhada.
Realitas Demografis: Jumlah Penduduk Palestina Meningkat Berlipat Ganda, Sekitar 10 Kali Lipat Sejak Nakba 1948.
BACA JUGA: Puluhan Warga Palestina Terluka Akibat Bentrokan di Gerbang Damaskus
Menurut laporan Biro Pusat Statistik Palestina, Penduduk Palestina pada tahun 1914 sekitar 690 ribu; di antaranya hanya 8% adalah orang Yahudi. Pada tahun 1948, jumlah orang Palestina di Palestina melebihi 2 juta; 31,5% dari mereka adalah orang Yahudi.
Antara tahun 1932 dan 1939, jumlah imigran Yahudi terbesar ke Palestina mencapai 225 ribu orang Yahudi.
Antara 1940 dan 1947, lebih dari 93 ribu orang Yahudi mengalir ke Palestina. Dengan demikian, Palestina menerima sekitar 318 ribu orang Yahudi antara tahun 1932 dan 1947 dan lebih dari 3,3 juta dari tahun 1948 hingga 2022.
BACA JUGA: Solidaritas Tubaba Nyalakan Seribu Lilin untuk Jurnalis Shireen Abu Akleh
Terlepas dari pemindahan lebih dari satu juta orang Palestina pada 1948, dan pengusiran lebih dari 200 ribu orang Palestina (mayoritas dari mereka ke Yordania) setelah perang 1967, populasi dunia Palestina adalah 14 juta pada akhir 2022, yang berarti bahwa jumlah orang Palestina di dunia meningkat berlipat ganda, sekitar 10 kali lipat sejak peristiwa Nakba, dan lebih dari setengahnya tinggal di Palestina yang bersejarah pada akhir 2022.
Dengan demikian, jumlah totalnya mencapai 7 juta (1,7 juta di wilayah pendudukan pada 1948).













