BENGKULU – Sabtu siang yang biasanya tenang di Jalan Manggis 1, Kelurahan Panorama, Singaran Pati, Kota Bengkulu, berubah menjadi horor berdarah. Seorang gadis remaja berinisial NR (18) menjelma jadi algojo keji di rumahnya sendiri. Ibu kandungnya, YT (49), dibantai saat tengah khusyuk menunaikan salat Dzuhur. Ibadah yang seharusnya menjadi ruang paling damai antara manusia dan Tuhannya, justru jadi latar belakang pembunuhan brutal, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Sekitar pukul 13.00 WIB, ketika sebagian warga baru saja menutup doa, NR memilih “mengutus” ibunya ke liang lahat. Modusnya sederhana, sebatang cobek dan pisau dapur. Ketika YT bersujud, NR mengayunkan batu ulekan ke kepala ibunya. Tak puas hanya membuat ibunya tersungkur, ia melanjutkan dengan tikaman-tikaman penuh amarah, seperti sedang memotong daging di dapur yang panas.
“Saya kaget sekali. Korban mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuh,” ujar Yuli, tetangga korban, dengan wajah pucat dan suara gemetar sebagaimana dikutip Wawai News, Minggu 3 Agustus 2025
Tak butuh waktu lama, keributan di rumah korban menyebar cepat. Warga berhamburan. Tapi bukan untuk menolong, semuanya sudah terlambat. Tubuh YT sudah bersimbah darah. Dan sang pelaku? Bukannya kabur, NR malah datang ke rumah tetangga dengan tenang membawa dua adiknya, sembari menyampaikan pengakuan dingin.
“Saya baru bunuh Mama. Tolong jaga adik-adik saya,” kata Yuli menirukan perkataan NR yang seketika membuat suasana berubah menjadi kabut ketakutan.
“Kami langsung lapor polisi. Ini di luar nalar,” lanjut Yuli.
Beberapa menit kemudian, aparat dari Polsek Gading Cempaka datang dan langsung menggiring pelaku ke Polresta Bengkulu.
“Pelaku sudah diamankan. Kami masih mendalami motif dan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku,” ujar seorang petugas yang tak sempat tersenyum.
Sementara itu, jenazah sang ibu malang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk di-visum, meski rasa sakit keluarga korban jelas tak bisa di-autopsi.
Belum ada kepastian soal motif, depresi? tekanan keluarga? efek medsos? Atau mungkin karena dunia terlalu gelap bahkan bagi anak-anak kita?
Yang jelas, satu hal pasti. Seorang ibu meninggal bukan karena penyakit, tapi karena anaknya sendiri. Di rumah sendiri. Saat salat. Dengan ulekan dan pisau. ***