WAWAINEWS.ID – Aksi anggota DPRD Kota Bekasi asal PPP, yakni H. Sholihin dan H. Bambang Supriyadi patut mendapat apresiasi. Pasalnya, dari 50 dewan yang mengikuti Paripurna pada, Senin (22/8/2022).
Hanya dua orang tersebut yang lantang menolak KUA PPAS karena tidak memprioritaskan anggaran untuk pesantren.
Penolakan Sholihin dan Bambang Supriyadi tidak hanya dengan protes keberatan terhadap Pimpinan DPRD dan plt. Wali Kota Bekasi, namun disertai dengan aksi walk out dari ruang paripurna sebagai bentuk kecewa.
Baca Juga : Kecolongan Hiburan Musik di Desa Toba Berlangsung Hingga Malam
Sholihin yang juga anggota Banggar (Badan Anggaran) DPRD Kota Bekasi ini mengatakan, aksi walk out tersebut dilakukannya sebagai bentuk protes terhadap Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang dianggapnya tidak mendukung keberadaan pesantren di Kota Bekasi.
Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya alokasi anggaran untuk pesantren.
“Saya sangat kecewa karena anggaran untuk pesantren,” kata Sholihin seusai walk out dari Ruang Paripurna.
Gus Shol sapaan akrabnya menjelaskan bahwa keberadaan pesantren memiliki peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Untuk itulah, keberadaannya tidak bisa dilepaskan dalam sejarah bangsa.