Hukum & KriminalLampung

Gasmen Ingatkan Polisi Tak Memelintir Kasus Pengeroyokan Disertai Dugaan Penembakan Jukir di Tanggamus

×

Gasmen Ingatkan Polisi Tak Memelintir Kasus Pengeroyokan Disertai Dugaan Penembakan Jukir di Tanggamus

Sebarkan artikel ini
Foto: Drs. Ahmad Sobari, pemegang mandat DPD Gasmen Provinsi Lampung, (ws)
Foto: Drs. Ahmad Sobari, pemegang mandat DPD Gasmen Provinsi Lampung, (ws)

Setelah dirasa aman korban baru keluar dari rumah tersebut, saat diketahui oleh pelaku pada saat itu juga pelaku melakukan penembakan lagi. Hal ini seharusnya aparat penegak hukum tanggap, tidak terkesan melindungi pelaku.

Masyarakat jelasnya, melakukan tindakan kriminal seharusnya segera diamankan atau ditangkap, tidak dibiarkan bebas seperti sekarang, hingga membuat banyak pihak bertanya kenapa pelaku tidak ditahan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“APH harusnya, tidak membiarkan pelaku bebas, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di tengah masyarakat. Hal lain, untuk menghindari pelaku menghilangkan atau mengganti barang bukti bahkan melarikan diri,”tegas dia.

Dalam kasus ini jelas Sobari, pelaku dibiarkan leluasa dan masih berkeliaran di luar, sehingga dia melihat ada indikasi kecenderungan dari pihak polisian untuk tidak mengungkap fakta yang sebenarnya.

BACA JUGA :  Sita Korek Api Milik Pelaku, Polsek Wonosobo Diminta "Presisi" Tangani Kasus Penganiayaan Jukir

“Saya melihat seolah-olah yang terjadi tidak ada penembakan dan menghadirkan sebuah replika senjata api yang berjenis korek api sebagai yang difaktakan, itulah senjata yang dipergunakan pelaku,”paparnya.

Tidak masuk akal lanjutnya, pelaku menggunakan korek api menyerupai senjata api, karena menurut banyak saksi senjata tersebut meletus mengeluarkan suara dan mengeluarkan asap. Apalgi pelaku dalam melakukan penganiayaan dilandasi emosi.

“Orang dalam kuasa kemarahan dan berniat membinasakan seseorang mana mungkin dia menggunakan korek api, hal ini jelas tidak mungkin dilakukan, kecuali hanya mengancam seperti menakut-nakuti dengan cara menodongkan tidak sampai memburu dengan mengejar korban yang sudah lari,” jelasnya.

Tapi dalam kasus ini yang dialami Jukir di Pasar Wonosobo, pelaku dalam keadaan emosi dan ingin menghabisi korban.

BACA JUGA :  Syekh Ali Jaber Ditusuk OTK saat Isi Ceramah di Lampung

“Saya rasa tidak mungkin senjata yang digunakan replika pistol korek. Dan saksi mata melihat senjata itu ditaruh di pinggang dikeluarkan lalu ditembakkan ke arah korban, kok,” tegas dia lagi.

Atas nama masyarakat dan atas nama korban, Sobari menegaskan tidak terima dengan cara penegakan hukum dalam penanganan kasus kekerasan terhadap Jukir di Pasar Wonosobo Tanggamus tersebut. Sobari tegas akan terus melawan sampai di manapun.

“Saya minta tolong kepada kepolisian janganlah cara-cara penegakan hukum seperti ini, karena ini mencederai rasa keadilan masyarakat juga berpotensi melestarikan atau memberi kesempatan pada pelaku yang berbuat sewenang-wenang,” pungkasnya.***