Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Gegara Minta iPhone Siswi SMK asal Lamtim Tewas Ditangan Kekasih Gelap Beristri

×

Gegara Minta iPhone Siswi SMK asal Lamtim Tewas Ditangan Kekasih Gelap Beristri

Sebarkan artikel ini
Foto jenazah ADR saat dievakuasi terapung di aliran sungai areal perkebunan tebu PT Gunung Madu Plantations (GMP), dan foto pelaku, pada Rabu (17/9/2025).

LAMPUNG TENGAH – Seorang siswi SMK berinisial ADR (15), warga Lampung Timur, meregang nyawa di tangan kekasih gelapnya yang ternyata pria beristri, Suryadi (42). Tragisnya, semua bermula hanya karena “perang iPhone”.

Polres Lampung Tengah memastikan, jenazah ADR ditemukan terapung di aliran sungai areal perkebunan tebu PT Gunung Madu Plantations (GMP), pada Rabu (17/9/2025).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Korban masih lengkap dengan seragam “remaja masa kini”: jeans biru, kemeja motif abu-abu, dan rambut panjang terurai. Bedanya, kali ini bukan untuk OOTD Instagram, melainkan laporan visum. Hal itu sempat membuat geger warga setempat.

BACA JUGA :  Kakam Karang Jawa ARA Jadi Tersangka Kasus Pungutan Dana UMKM, Kroninya Kapan?

Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, AKP Devrat Aolia Arfan, mengungkapkan Korban adalah kekasih gelap tersangka yang dibunuh lalu dibuang ke sungai.

Lelaku umur 42 tahun, istri sah entah di mana. Lengkap sudah, drama cinta segitiga lintas generasi.

Peristiwa berawal pada Minggu (14/9/2025), ADR meminta dijemput Suryadi. Kencan mereka dimulai dengan menonton orgen tunggal di Tulang Bawang. Dari panggung dangdut itulah nasib korban berubah dari “goyang asik” ke “goyang nyawa”.

Usai acara, Senin dini hari, keduanya nongkrong di pinggir sungai. Obrolan manis berubah jadi cekcok maut ketika ADR meminta Rp 8 juta untuk membeli iPhone. Suryadi hanya sanggup kasih Rp 3 juta, mungkin karena cicilan rumah, sekolah anak, dan biaya beli racun tikus sudah membebani.

BACA JUGA :  Dua Pemuda Bejat di Lamteng, Gilir Anak Dibawah Umur

Korban yang kecewa melempar uang ke wajah Suryadi. Ego pria kepala empat pun terbakar. Bukan dengan logika, tapi dengan kayu. Korban dipukul berkali-kali hingga tak sadarkan diri, lalu mayatnya diceburkan ke sungai. iPhone lenyap, nyawa pun hilang.

Setelah membunuh, Suryadi rupanya ingin menutup babak hidupnya ala Romeo. Bedanya, bukan dengan racun elegan, tapi racun tikus cap murah meriah. Sayangnya (atau untungnya bagi polisi), nyawanya keburu diselamatkan keluarga. Kini ia menjalani perawatan di rumah sakit, mungkin sambil berharap ada “promo iPhone buy 1 get 1”.

Polisi kini masih mendalami kasus ini. Publik menunggu, apakah cinta segitiga berbalut organ tunggal dan iPhone ini akan berakhir dengan hukuman setimpal, atau sekadar jadi tontonan baru di layar infotainment lokal.***