PALEMBANG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) menerima aspirasi mahasiswa terkait energi terbarukan yang ramah lingkungan demi menciptakan kesejahteraan untuk keberlangsungan hidup rakyat.
Menurut Kang Emil sapaan akrabnya, jika dilihat dari kaca mata para mahasiswa, hadirnya energi terbarukan ini harus mengubah biaya hidup rakyat menjadi lebih murah dan terjangkau.
Demikian dikatakannya saat bertemu para pemuda Sumatera Selatan dan menjadi narasumber diskusi bertema “Peran Pemuda dalam Semangat Transisi Energi Nasional” di Temu Rindu Coffee and Eatery, Kota Palembang, Kamis (3/6/2021) malam.
“Jadi aspirasi dari mahasiswa ini akan kami sampaikan kepada pemerintah pusat sebagai pengambil keputusan,” imbuhnya.
Menurutnya, keresahan anak-anak muda harus segera disampaikan kepada pemerintah pusat. Hal itu guna memuluskan jalan menuju kesejahteraan yang didapatkan oleh rakyat.
“Semua keputusan ini harus membuat biaya hidup masyarakat ini murah. Ini pilihan-pilihan membuat biaya hidup tidak murah. Oleh karena itu kesejahteraan rakyat menjadi tujuan,” ujarnya.
Gubernur juga berharap, inovasi bisa hadir dari ide dan gagasan para mahasiswa. Dengan demikian kita bisa mengurangi impor kecanggihan teknologi.
“Kedua inovasi-inovasi kita titipan jangan impor semua. Mobil listrik semua teknologi terbarukan, riset-riset di kampus dari sekarang karena nanti panennya 2050 itu kita bisa sebenarnya 100 persen energi terbarukan,” ungkapnya.
Kang Emil ingin mahasiswa jadi teladan sekaligus mengedukasi masyarakat terkait penggunaan energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.
“Mahasiswa harus menjadi contoh. Jangan hanya di kampus saja. Tapi memberi contoh di kampungnya di masyarakat bagaimana hidup dengan energi yang murah dan ramah lingkungan,” harapnya.
Ia optimistis 2050 Indonesia bisa 100 persen mandiri dengan energi terbarukan. Asalkan kita semua mau menggunakannya, karena penuh dengan kebermanfaatan dan kemaslahatan bagi rakyat.
“Kan ada studinya, 2050 Indonesia bisa 100 persen mandiri energi terbarukan. Tinggal mau atau tidak. Kalau mau, sampai. Kalau tidak mau, tidak bisa. Secara ilmiah sumber energi ini sudah siap,” ucapnya.
Untuk mencapai target 2050 Indonesia bisa menggunakan energi terbarukan sepenuhnya. Kang Emil bersama Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) sedang mendorong Undang-Undang Energi Terbarukan ke Dewan Perwakilan Rakyat.
“Makanya saya menyuarakan suara daerah ke pembuat UU ET di DPR. Bahwa kita berharap ada keputusan 2050 kalau pun tidak 100 persen, jangan terlalu sedikit lah. Menuju 100 persen. Keputusannya kalau sudah dikunci Undang-undang, kita semangat,” tandasnya.