KEPRI – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menekankan pentingnya kolaborasi lintas daerah untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan di Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam jamuan makan malam bersama Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, di kawasan wisata Lagoi, Bintan, Jumat malam (13/6/2025).
Dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh dua gubernur lainnya, serta jajaran kepala OPD, bupati, dan wali kota dari berbagai provinsi, Gubernur Mirza menyoroti kekuatan ekonomi Lampung yang saat ini bertumpu pada sektor pertanian.
“Kami tidak bisa lagi berdiri sendiri. PDRB Lampung sebagian besar ditopang sektor pertanian, dan hampir semua komoditas kami mengalami surplus,” tegas Gubernur Mirza.
Menurutnya, kondisi tersebut membuka peluang besar untuk menjalin kerja sama antardaerah, guna memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan daerah. Kerja sama strategis dengan provinsi lain, termasuk Kepri, dinilai akan menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ansar Ahmad memanfaatkan momentum untuk memperkenalkan potensi unggulan Kepri, terutama posisi strategisnya yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, serta status khusus seperti Free Trade Zone (FTZ) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dimiliki Kepri.
Pertemuan tersebut bukan sekadar jamuan makan malam biasa, melainkan bagian dari rangkaian acara sinergi nasional yang diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara empat provinsi. Tujuannya: memperkuat kerja sama pembangunan lintas wilayah.
“Kerja sama ini adalah bentuk nyata sinergi antardaerah dalam mempercepat pembangunan nasional,” ujar Ansar Ahmad.
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyambut baik upaya ini dan menyatakan bahwa Lampung siap membuka diri terhadap berbagai kolaborasi yang saling menguntungkan, terutama di bidang perdagangan komoditas, pariwisata, dan pengembangan kawasan industri.
Dengan semangat sinergi dan gotong royong, pertemuan di Doulos Phos The Ship Hotel, Bintan, menjadi tonggak baru dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih maju melalui kolaborasi antardaerah.***