BOJONEGORO – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar meresmikan Wisata Edukasi Pejambon yang terletak di Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro pada Jumat (25/9/2020).
Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti dan gunting pita serta mengunjungi sejumlah wahana wisata oleh Menteri Abdul Halim yang didampingi Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah.
Menteri Abdul Halim yang akrab disapa Gus Menteri ini menyampaikan bahwa wisata edukasi pejambon menjadi salah satu contoh bangkitnya perekonomian masyarakat desa yang telah terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Ini akan menjadi titik tolak bangkitnya situasi ekonomi karena pandemi covid-19. Karena hampir seluruh desa mengalami keterpurukan yang luar biasa,” kata Gus Menteri.
Karena kunci dari bangkitnya ekonomi ada didesa wisata, bukan diwisata-wisata yang besar. Oleh karena itu, betapa luar biasanya Desa Pejambon ini yang telah memberikan satu bagian kontribusi untuk kembali menghidupkan ekonomi pasca pandemi covid-19 melalui desa wisata.
Lebih lanjut, Gus Menteri mengajak kepada masyarakat di Bojonegoro maupun masyarakat diluar Bojonegoro untuk menghidupkan kembali desa-desa wisata yang ada agar ekonomi yang ada di desa kembali menggeliat.
“Namun perlu di ingat, untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan dengan memberitahukan kepada pengunjung untuk jaga jarak, menggunakan masker dan selalu cuci tangan dengan sabun,” ungkap Gus Menteri.
Perlu diketahui, Wisata Edukasi Pejambon yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sarana Mandiri memiliki luasan sekitar 1,5 hektare.
Terdapat 6 wahana yang dapat dinikmati pengunjung yakni Wahana Kolam renang, Motor ATV, Flying Fox, Taman Kolam Renang, wisata tengah sawah dan museum pertanian.
“Wisata edukasi ini kita targetkan dapat dikunjungi oleh 700 pengunjung setiap harinya dengan pendapatan sekitar Rp 1 miliar setahunnya,” kata Ketua BUMDes Sarana Mandiri Desa Pejambon Andi Wimratani.
Andi berharap dengan adanya wisata edukasi yang dikelola BUMDes ini dapat meningkatkan perekonomian warga desa.
“Alhamdulillah, dengan adanya wisata edukasi ini dapat menghasilkan pendapatan bagi warga desa karena kami menyediakan tempat untuk berjualan. Para pemuda yang tergabung dikarang taruna juga dapat mendapat penghasilan dari membantu BUMDes sebagai operator,” kata Andi.
Dengan dibukanya Wisata Edukasi Pejambon, pengelola BUMDes telah menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sebagai langkah memutus penyebaran covid-19 dengan menyebarkanluaskan informasi protokol kesehatan di lingkungan kawasan wisata.
“Kita selalu ingatkan agar Pengunjung wajib dengan kondisi sehat, cuci tangan dengan sabun, pakai masker, hindari area sentuh area wajah, jaga jarak, hindari kontak fisik, buang sampah pada tempatnya dan bersihkan diri setiba dirumah,” kata Andi. (Handi)