LAMTIM – Produksi dari benih jagung Bisi-18, mendapat keluhan petani di Lampung Timur, karena buah yang diharapkan memberi hasil maksimal jauh dari harapan.
Padahal petani tersebut sudah maksimal dalam melakukan perawatan mulai dari pengolahan tanah, penggunaan bibit unggul, pemupukan dan perawatan tanaman jagung, tapi naas, hasilnya mengecewakan petani.
“Batang nya pun besar tapi na’as buah kecil seperti botol minuman penambah energi (M-150),”ujar Hermawati mencontohkan buah jagung yang ditanamnya, kepada Wawai News, Sabtu (20/6/2020).
Karena merasa bingung dengan buah jagung dari bibit yang ditanamnya, Erma Wati petani di desa Toba Kecamatan Sekampungudik, Lamtim, mengaku mencoba menemui penjual bibit Bisi-18 di kiosnya di Pasar Sidorejo.
Oleh penjual ia diminta menunggu petugas penyuluh pertanian datang. Tapi sampai dua hari tak kunjung datang meskipun sudah ditunggu.
“Tadi siang perwakilan perusahaan bibit datang. Tapi bagian pemasaran namanya Aditya, namun tidak bisa memberi penjelasan kenapa hasil jagung kecil tidak sesuai penyampaian awal,”ungkap Ermawati.
Saat ini Ermawati hanya meratapi nasibnya, karena harapannya agar petugas PPL bisa memberikan penyuluhan kepada petani tak ada.
Begitupun produsen bibit datang tapi tidak memberi kejelasan, terkiat keluhan petani.
Diketahui Ermawati, menanam bibit jagung Bisi-18 di diatas areal seluas 1 hektar lebih. Bibit yang ditanam lebih 17 kilogram. (Whd)