BACA JUGA : Cerita Jenazah Santri Korban Kebakaran Ponpes Mitahul Khoirot Keluarkan Aroma Harum
Hal itu terjadi medio tahun 2005, akhirnyamenambah personil badan pendiri yang pada waktu itu dirinya tinggal sendiri karena Pak Sarwani sakit bahkan sampai meninggal.
“Akhirnya kita berdua dengan Pak Panji saya konsultasi kepada Bu Irokayah sebagai notaris.”tandasnya.
Pendiri yang ada mengangkat dan menetapkan empat orang sebagai badan pendiri yaitu Panji Gumilang, Agung Sedayu, kemudian Abu Sabit dan Abdul Halim.
“Nah akhirnya dibuatlah susun badan pembina diketuai oleh Panji Gumilang, sekertarisnya Abdul Halim, saya sebagai anggota dan beberapa anggota yang lain sehingga jumlahnya 13 orang,” sambungnya.
BACA JUGA : Kenang 100 Tahun Pak Harto, Ponpes Al Iman Doa dan Nonton Profil Presiden Soeharto
Akan tetapi karena suatu hal, Imam Supriyanto tiba-tiba didepak dari pendiri Al Zaytun.
Hingga pada akhirnya Ponpes Al Zaytun dipimpin oleh Panji Gumilang seorang diri.
Dan kini, Imam tak menyangka bahwa Panji Gumilang menyebarkan ajaran yang sesat kepada para jemaah.
Padahal dulu Al Zaytun memberikan ajaran yang normal sesuai aqidah agama islam.
BACA JUGA : Terdampak Banjir Bandang, Ponpes Assalaam Nurul Jaza Dapat Bantuan
“Pada waktu itu belum terlihat seperti yang sekarang terjadi berjalan normal-normal aja,” ujar Imam.
Ibadah Haji ‘Sesat’ Ratusan Ribu Pengikut Al Zaytun
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, menjadi perbincangan setelah diduga menyebarkan ajaran sesat.
Sederet ajaran ‘nyeleneh’ Ponpes Al Zaytun satu per satu terungkap.
Satu di antaranya, ajaran soal melaksanakan ibadah haji dengan tawaf mengelilingi gedung Ponpes Al Zaytun.
BACA JUGA : Ustaz Zaky Mubarok Dukung Choky Sitohang Mewakili Kota Bekasi-Depok untuk DPR RI
Mantan pengikut Panji Gumilang, Anto, pun membongkar kebiasaan ratusan ribu pengikut pimpinan Ponpes Al Zaytun itu.
Hal tersebut diungkap Anto dalam acara FAKTA tvOne, Senin (19/6/2023).
Menurut dia, Panji Gumilang mendoktrin pengikutnya untuk mempercayai bahwa Ponpes Al Zaytun merupakan Madinah-nya Indonesia.
Karena itu, setiap bulan Muharram ratusan ribu pengikut Panji Gumilang berkumpul di Ponpes Al Zaytun.
“Inilah ibu kota NII, Madinah Indonesia itu di Al Zaytun,” ucapnya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Senin (19/6/2023).
“Makanya jangan heran kalau Muharram kumpul seratus ribu orang, dua ratus ribu orang.”
Ratusan ribu pengikut itu yang kemudian menggalang dana fantastis untuk Ponpes Al Zaytun.
Dalam mengumpulkan dana, pengikut Panji Gumilang bahkan menghalalkan berbagai cara.
Termasuk perampokan dan aksi kriminal lagi yang dihalalkan dalam ajaran Panji Gumilang.
“Itu real itu, dan itulah kapal selam yang besar itu, yang mensuplai uang untuk kapal pesiar yang tidak punya mesin,” ucap Anto.
“Penggalangan dana karena melegalisasi semua tindakan, imbasnya kepada pribadi yang melakukan aksi kriminal,” tukasnya.
Pernyataan Anto senada dengan pengakuan eks pengurus Ponpes Al Zaytun, Ken Setiawan