Hal ini disebabkan oleh ketidakcocokan antara informasi sensorik yang masuk ke otak dari mata, telinga dalam (vestibular), dan sistem proprioceptif atau sensasi posisi tubuh.
Faktor pemicunya meliputi gerakan yang tak terduga, pandangan visual yang stabil, dan kondisi udara dalam kendaraan. Gejalanya bervariasi, mulai dari mual ringan hingga muntah dan pusing parah.
Meskipun tidak berbahaya secara medis, mabuk perjalanan dapat mengganggu kenyamanan perjalanan, terutama jika terjadi pada anak-anak.
Adapun penyebab mabuk perjalanan cenderung memiliki kesulitan mengendalikan sinyal saraf yang diterima oleh otak dan telinga dalam saat tubuh bergerak, menghasilkan sensasi mual, pusing, dan ketidaknyamanan saat dalam perjalanan.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko mabuk perjalanan meliputi gangguan pada telinga bagian dalam, aktivitas seperti membaca atau menggunakan perangkat seluler dalam kendaraan, riwayat migrain atau vertigo, serta perubahan hormonal akibat kehamilan, menstruasi, atau konsumsi pil KB.