TANGGAMUS – Warga Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, Lampung menghadapi krisis gas LPG 3 kg yang semakin parah menjelang Hari Raya Idulfitri.
Pasalnya tabung gas melon bersubsidi ini langka di pasaran, memaksa warga membeli dengan harga selangit.
Kelangkaan ini diduga bukan sekadar faktor permintaan tinggi, tetapi ada indikasi permainan oknum yang mempermainkan distribusi demi keuntungan pribadi.
Harga eceran yang seharusnya Rp20 ribu kini melambung hingga Rp40 ribu per tabung.
MN (40), warga Pekon Menggala, mengungkapkan bahwa kelangkaan ini sudah menjadi pola tahunan. Setiap mendekati Idulfitri, gas LPG 3 kg selalu langka, dan harga di warung-warung melonjak.
“Sekarang di pasaran ada yang jual Rp27 ribu, Rp30 ribu, bahkan sampai Rp40 ribu. Kami tidak punya pilihan selain membeli,” katanya, Sabtu 29 Maret 2025.
Hal yang sama disampaikan oleh SD (50), warga lainnya, bahkan mengaku sudah tiga hari mencari gas LPG ke berbagai wilayah, tetapi tetap tidak mendapatkannya.
“Saya sudah keliling ke luar pekon, tetap kosong. Akhirnya terpaksa beli di pengecer dengan harga Rp40 ribu per tabung. Ini memberatkan kami yang ekonomi pas-pasan,” keluhnya.
Atas hal tersebut warga mempertanyakan alasan di balik kelangkaan ini. Apakah ada oknum yang menahan pasokan untuk keuntungan pribadi? Jika pasokan gas dari pemerintah lancar, mengapa masyarakat tetap kesulitan mendapatkannya?
Menurut warga, pemerintah daerah dan aparat terkait harus turun tangan. Jika dibiarkan, kondisi ini hanya akan semakin menyengsarakan rakyat kecil, terutama saat kebutuhan rumah tangga meningkat menjelang hari raya.
Masyarakat berharap ada pengawasan ketat terhadap distribusi LPG 3 kg, serta tindakan tegas terhadap spekulan yang mempermainkan harga. Jika tidak segera ditangani, harga gas bisa semakin liar, dan warga kecil akan terus menjadi korban. ***