Scroll untuk baca artikel
Hukum & KriminalZona Bekasi

Junardi Tampil “Fashion Week”, PN Kota Bekasi Dituding Kasih Tiket VIP ke Terdakwa

×

Junardi Tampil “Fashion Week”, PN Kota Bekasi Dituding Kasih Tiket VIP ke Terdakwa

Sebarkan artikel ini
Foto kolase Junardi terdakwa pasal penipuan dan penggelapan (378 dan 372 KUHP) saat hadir di PN Kota Bekasi, pada Senin 22 September 2025 - foto doc

BEKASI – Sidang di Pengadilan Negeri (PN) Kota Bekasi mendadak mirip catwalk. Bukan karena hakimnya pakai jas ala Paris Fashion Week, melainkan karena terdakwa bernama Junardi tampil beda kelas.

Alih-alih mengenakan seragam wajib “kemeja putih rompi tahanan” yang biasanya jadi dress code eksklusif para terdakwa, Junardi justru melenggang dengan kaos biru tua, celana jeans, plus sneaker putih kinclong.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Tampilan, itu bisa disebutkan lengkap dengan gaya “santai abis” seolah habis nongkrong di kafe, bukan diadili karena pasal penipuan dan penggelapan (378 dan 372 KUHP).

Pantauan wartawan, sidang hanya berlangsung singkat, lalu Junardi bersama pengacaranya langsung “melanggang kangkung” keluar gedung PN Bekasi. Seakan-akan sidang hanyalah pit stop, bukan arena mempertanggungjawabkan dugaan penipuan.

Tak mau tinggal diam, kuasa hukum korban Yunus Efendi, SH, mengaku akan segera bersurat ke Komisi Yudisial (KY) dan LPSK.

“Besok kami kirim surat resmi. Karena publik sudah mencium aroma tiket VIP untuk terdakwa. Kalau begini, yang rusak bukan hanya keadilan, tapi juga brand image PN Bekasi,” ujar Yunus.

Pengacara Yunus Effendi, SH

Yunus menegaskan, KY harus turun tangan memonitor majelis hakim agar tak ada perlakuan spesial. Sementara LPSK diharapkan ikut mengawal agar hak-hak korban tidak lenyap begitu saja di tengah “panggung hiburan” sidang ini.

“Ini bukan sekadar kasus pidana, ini sudah soal kepercayaan publik. Jangan sampai PN Bekasi berubah jadi EO alias event organizer yang menyediakan paket fast track untuk terdakwa tertentu,” sindir Yunus.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari Revolusi Pemuda Bekasi (RPB) sudah lebih dulu bikin demo panas di depan PN Bekasi.

Mereka membentangkan spanduk bergambar Ketua PN Bekasi, Riska Widiana, dengan mata tertutup lakban. “Pesan moralnya jelas: kalau keadilan ditutup matanya, jangan salahkan rakyat turun ke jalan,” teriak orator aksi, Willy Shadli.

“Jangan remehkan massa yang kecil, karena semua revolusi besar dimulai dari segelintir orang. Kalau sekarang kami puluhan, jangan salahkan nanti datang ribuan. Ingat, Napoleon pun dulu mulai dengan pasukan receh.”ungkap Willy.

Kasus Junardi kini jadi perbincangan warga Bekasi. Banyak yang heran kok bisa terdakwa penipuan tampil segar bugar tanpa rompi tahanan, sementara rakyat kecil yang nyolong sandal saja bisa langsung full package borgol, tahanan, dan rompi oranye.***

SHARE DISINI!