TANGGAMUS – Kepala Pekon Pardasuka, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Kusal akhirnya mengklarifikasi dan meluruskan terkait pemberitaan di media ini menyebutkan wartawan di Tanggamus tak ada aturan.
Kepala Pekon Pardasuka, Kusal meluruskan bahwa apa yang dimaksudkan bukan seluruh wartawan melainkan oknum. Ungkapan itu karena ia mengaku miris dengan melihat kejadian di Pekon Sumur Tujuh beberapa pekan lalu yang videonya sempat beredar di media sosial dengan narasi oknum wartawan.
“Yang saya maksud bukan menyebut seluruh wartawan di Tanggamus, tapi oknum. Saya tidak menyalahkan berita yang ditayangkan Wawai News menyebut semua, saya mohon maaf, jika ada tersinggung. Tapi, saya pastikan maksud saya adalah oknum, hal itu karena melihat video beredar di Sumur Tujuh yang membuat miris prilaku mereka yang mengaku wartawan,” ujarnya.
Kusal menjelaskan, bahwa saat di tempat hajatan bertemu Ruslan wartawan media ini, Kusal mengakui menyampaikan pesan bahwa jika akan menemuinya tak perlu menelpon untuk pemberitaan dan lainnya, langsung datang ke rumah atau ke kantor.
Setelah itu kanjutnya, ia dan Ruslan bersama warga pekon setempat lanjut mengobrol hingga membahas persoalan Kepala Pekon Way Nipah, Apriyal yang diketahui saat ini sedang mendekam di Lapas Kotaagung dengan kasus kekerasan terhadap wartawan Wawai News.
“Kalau mau ke tempat saya Lan, ga usah nelpon-nelpon, langsung aja datang ke rumah, kalau ga ada di rumah datang ke kantor, kata saya dengan Ruslan pada malam kemarin, setelah itu ngobrol-ngobrol, dan membahas masalah Aprial, jadi kata saya ya udah angkat juga saya bilangin dengan Suman dan Agus, kata saya, tapi saya hanya ngomong aja, ga masuk ke hati” jelas Kusal.
Kusal kembali menegaskan bahwa ia tidak bermaksud mengatakan seluruh wartawan Tanggamus tak ada aturan. Dirinya hanya mengomentari video yang beredar terkait rombongan wartawan yang datang ke kantor Pekon Sumur Tujuh beberapa pekan lalu.
“Kami malam itu memang membahas video yang beredar soal wartawan yang nagih duit koran dan publikasi di Pekon Sumur Tujuh, dan memang benar saya bilang wartawan yang tak tau aturan, tapi yang saya maksud mereka adalah oknum bukan seluruh wartawan Tanggamus” tegas Kakon Pardasuka.
Ia juga mengklarifikasi bahwa ucapan tersebut sebatas obrolan kosong, apa lagi sampai meminta wartawan mencari kesalahan dirinya. Kusal pun mengakui, selurus-lurusnya seorang kepala pekon jika dicari kesalahannya pasti ada.
Dia tak menampik pada perkataan yang telah dilontarkan keliru dan salah diartikan oleh pihak lain.
“Saya juga bilang, ga ada kepala pekon ini yang ga ada salah, ga mungkin juga saya minta seluruh wartawan di Tanggamus ini untuk mencari kesalahan saya, karena selurus-lurusnya kepala pekon pasti ada bengkoknya meski sedikit” imbuhnya berharap persoalan selesai.***