Scroll untuk baca artikel
LampungPendidikan

Kakon Sumur Tujuh Diduga Sengaja Gelapkan Aset Pekon, Warga: Kami Akan Mempertahankan

×

Kakon Sumur Tujuh Diduga Sengaja Gelapkan Aset Pekon, Warga: Kami Akan Mempertahankan

Sebarkan artikel ini
Surat hibah lahan PAUD pada tahun 2010 lalu, (foto_hnp)

Menurut dia, surat hibah yang di tandatangani dan di stampel oleh Pemerintah Pekon Sridadi pada tahun 2010 lalu sah. Hal itu jelas peruntukannya untuk masyarakat, yakni Pedukuhan Umbul Terang, Mekarsari, Srimulyo dan Pedukuhan Sumur Tujuh.

“Saya pegang kopian surat hibahnya, itu jelas untuk masyarakat, makanya atas nama masyarakat. Sementara Markanan adalah penyelenggara PAUD Latifa itu. Jadi jangan bermain kotor, karena jarak hibah itu masih terlalu pendek dan saksi masih banyak yang hidup,” terang Sabar.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Halimah Ungkap Fakta Menarik Terkait Pengelolaan PAUD Mawar di Pekon Sukabanjar

BACA JUGA :  Diduga Gelapkan Aset untuk Masyarakat, Kakon Sumur Tujuh Akan Dilaporkan ke Polisi

Sementara itu Kepala Pekon Sumur Tujuh Misro dikonfirmasi terpisah melalui saluran telepon mengelak adanya percobaan penggelapan PAUD Latifa di pekonnya, ia menuding bahwa Markanan merupakan dalang dalam jual beli PAUD tersebut.

“Bang itu saya gak tau apa-apa, masalah jual beli itu mungkin Pak Bari ada merasa ga enak sama Markanan apa gimana. Itu dalangnya Markanan, kok aku bunyinya gelapkan aset pekon itu. Yang jual aja Pak Bari sama Buk Painem. Aku masih di jalan belum sampek rumah” tulis Misro melalui WhatsApp.

BACA JUGA: Guru PAUD di Tanggamus Dipecat, Pengelola Yayasan Terancam Dilaporkan ke Bupati

Misro menambahkan, ia tidak memakan duit hasil jual beli sekolah PAUD di Pekon Sumur Tujuh, ia kembali mengaku hanya menerima Rp1 juta dalam proses jual beli PAUD Latifa Sumur Tujuh.

BACA JUGA :  Polisi Amankan Sepeda Motor di Perkebunan Pekon Sumur Tujuh

“Kalo saya makan duit itu jangan kasih aku selamat, ini aku bawa mobil, cuma pemberin dari pihak pembeli itu 1 JT, lebih dari itu sama sekali ga ada” imbuhnya. (*)