JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan kabar dirinya marah kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hanyalah fitnah. Ia memastikan akan menempuh jalur hukum untuk mencari dan menindak penyebar isu tersebut.
“Sedang dilacak. Biasanya akun luar negeri. Buzzer mahal,” ujar Karyoto, Jumat (8/8).
Menurut Karyoto, timnya tengah menelusuri pemilik akun media sosial yang menulis narasi dirinya ngamuk karena rotasi jabatan tidak sesuai. Jika identitas pelaku sudah diketahui, proses hukum akan langsung dijalankan.
“Ya pasti diproses hukum,” tegasnya.
Isu yang beredar di media sosial itu memuat tudingan bahwa Karyoto marah setelah tidak ditunjuk menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, melainkan diangkat menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Penunjukan itu tertuang dalam surat telegram Nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025.
Dalam narasi yang tersebar, disebutkan ada “kesepakatan” bahwa Karyoto akan menjadi Kabareskrim, namun karena jabatan yang diberikan berbeda, ia disebut-sebut ngamuk di kantor Kapolri.
Karyoto membantah keras cerita tersebut. Ia menegaskan hubungan dengan Kapolri sangat baik dan tidak pernah ada ketegangan terkait rotasi jabatan.
“Tidak ada, sama sekali tidak ada. Hubungan saya sama Pak Kapolri itu sangat bagus. Beliau sangat sayang ke saya, dan saya sangat hormat ke beliau. Kalau ada apa-apa, saya pasti ngomong langsung ke beliau,” ungkapnya.
Ia juga membantah kabar bahwa dirinya menolak jabatan Kabaharkam.
“Tidak ada penolakan jabatan. Saya sangat menghormati Pak Kapolri,” tegas Karyoto.
Menurutnya, isu ini sengaja dimainkan oleh akun anonim untuk merusak citra dan hubungan antara dirinya dan Kapolri. Ia memastikan, pelaku akan diburu hingga ke luar negeri jika perlu.***