JAKARTA – Pemerintah berencana me-launching program Kartu Pra-kerja pada akhir Maret 2020, bulan ini. Peresmian tersebut direncanakan ditiga wilayah meliputi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sulawesi Utara (Sulut) dan Bali menjadi tempat untuk diresmikannya program janji politik Presiden Jokowi tersebut.
“Tiga wilayah itu, yang merupakan destinasi pariwisata, sengaja kita pilih karena merupakan wilayah yang paling terdampak langsung oleh wabah Covid-19,” ujar Sekretaris Kementerian Bidang Perekonomian, Suswijono, Kamis (12/3/2020) di Jakarta.
Suswijono, mengatakan, kehadiran Kartu Pra-kerja tersebut merupakan upaya kongkrit pemerintah dalam meminimalisir dampak negatif penyebaran Covid-19, di samping berbagai stimulus fiskal yang juga telah diberikan pemerintah.
“Jadi momentumnya memang harus didorong sekarang. Umpama ada yang terkena PHK karena dampak Covid-19, maka mereka bisa langsung apply ke program Kartu Pra-kerja, untuk meningkatkan kompetensi mereka, agar dapat mencari pekerjaan lain, atau mungkin berwirausaha,” ungkap Susi.
Deputi IV Bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing UMKM Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin menegaskan, bahwa Kartu Pra-kerja bukan bertujuan untuk menggaji para pengangguran, tetapi membantu biaya pelatihan bagi angkatan kerja.
“Jadi yang bisa mengikuti program ini bukan hanya yang sedang menganggur, tapi yang sudah bekerja dan yang terkena PHK bisa ikut program ini untuk upskilling atau reskilling,” tandas Rudy.
“Nanti akan ada Project Management Office (PMO) yang mengelola program ini. Mereka juga yang akan mengatur lebih tekhnis lagi. Misal apakah di wilayah tertentu kuota program ini lebih besar untuk penganggur atau lebih besar untuk upskilling dan reskilling,” sambung Rudy.
Meski belum ditetapkan berapa pagu anggaran untuk program ini, namun Rudy menyebut pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp10 triliun di tahun 2020 ini, dengan target 2 juta peserta.
“Program ini hanya bisa diikuti satu kali seumur hidup. Peserta akan mendapatkan insentif sebesar Rp500 ribu apabila sudah selesai mengikuti pelatihan. Pelatihannya pun tidak akan lebih dari tiga bulan,” pungkas Rudy. (Sal)