WAWAINEWS.ID – Kebiasaan buruk masyarakat di Batahari, Lampung Timur, masih mencuci jeroan daging hewan kurban di aliran irigasi masih marak setiap memasuki iduladha.
Padahal, kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mulai dari mencucinya sampai dengan jeroan-jeroan hewan itu dikonsumsi.
Diketahui bahwa sudah tidak aneh lagi, bagi masyarakat Kecamatan Batanghari melihat pemandangan di sepanjang sungai irigasi masyarakat mencuci jeroan hewan kurban setiap memasuki iduladha.
Baca Juga: Dua Kades di Batanghari Ikut Jadi Tersangka P3TGAI
Melihat kondisi itu, Mardoyo warga Batanghari, Lampung Timur mengaku prihatin. Pasalnya saat ini kondisi irigasi kotor dan tercemar. Sehingga jeroan atau daging hewan korban yang dibagikan kepada warga tak sehat.
“Selain kekhawatiran jeroan atau daging hewan kurban tak sehat, perilaku buruk itu juga membuat sungai irigasi semakin menjadi tercemar karena kotoran hewan “ungkapnya mengakui tidak pernah ada imbauan dari Dinas Kesehatan setempat.
Baca Juga: Lapor, PJU di Batanghari Lampung Timur Tak Pernah Nyala
Menururnya saat ini terlihat secara kasat mata jika air irigasi tersebut kondisinya berwarna kecoklatan. Apabila hewan tersebut sakit, tentunya bisa menularkan kepada hewan yang lain. Sedangkan diketahui sekarang masih marak penyakit PMK dan lato-lato.
“Sudah gak aneh lagi mas dan itu mudah men cuci jeroan dan daging di irigasi air mengalir sehingga secara kasat mata bersih,”tambah Mardoyo.
Baca juga: Program P3-GAI di Purbolinggo Rusak Tanaman di Perkebunan Warga
Diektahui bahwa sungai irigasi yang mengalir ke Batanghari itu hulu dari arah Metro menuju ke hilir ke arah sekampung dan kecamatan Margatiga.