Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Kecakapan Pengembang Baru Revitalisasi Pasar Kranji Diragukan, RWP Sebut Tak Miliki Pengalaman

×

Kecakapan Pengembang Baru Revitalisasi Pasar Kranji Diragukan, RWP Sebut Tak Miliki Pengalaman

Sebarkan artikel ini
Lahan objek revitalisasi Pasar Kranji menjelma jadi hutan belantara dipenuhi rumput liar, dan pepohon liar akibat pembiaran tanpa kejelasan kelanjutannya foto diambil Sabtu 15 Juni 2024
Lahan objek revitalisasi Pasar Kranji menjelma jadi hutan belantara dipenuhi rumput liar, dan pepohon liar akibat pembiaran tanpa kejelasan kelanjutannya - foto doc

KOTA BEKASICarut-marut, revitalisasi pasar Kranji Kota Bekasi, memasuki babak baru. Kekinian ada pihak yang menyatakan siap menyelesaikan proses pembangunan pasar yang mandek oleh PT Annisa Bintang Blitar (ABB), sejak 2019 lalu.

Bahkan pengembang baru yang mengklaim telah menguasai 95 persen PT ABB tersebut, baru-baru ini, memasukkan material berupa tiang pancang. Hal itu diklaim bentuk keseriusan dalam kesanggupan untuk melanjutkan pembangunan pasar Kranji.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Hanya saja para pedagang melalui Rukun Warga Pedagang (RWP) Pasar Kranji, sangat meragukan kecakapan pengembang baru untuk menyelesaikan proses revitalisasi yang telah 5 tahun tak jelas juntrungannya itu.

Ketua Rukun Warga Pasar (RWP) Rosmawansyah (kiri) saat menerima SK dari Disdagprin Kota Bekasi, Kamis 14 September 2023
Ketua Rukun Warga Pasar (RWP) Rusmawansyah Mahadi (kiri) saat menerima SK dari Disdagprin Kota Bekasi, Kamis 14 September 2023

“Kami meragukan kecakapan pihak pengembang baru yang katanya sudah meng-akuisisi PT ABB. Karena direktur baru tersebut, tidak memiliki pengalaman membangun pasar,”ungkap Wawan atau Rusmawansyah Mahadi Ketua RWP Pasar Kranji kepada Wawai News, Jumat 31 Januari 2025.

Untuk diketahui bahwa Rhama Wardhana sebelumnya sebagai direktur utama PT ERA mengklaim telah mengakuisisi saham PT ABB hingga 95 persen.

Namun demikian Wawan sapaan akrab Ketua RWP Pasar Kranji tegas menyebutkan, bahwa ada indikasi PT ABB dibawah kepemimpinan baru yakni Rhama Wardhana akan menabrak aturan. Hal itu berdasarkan diskusi yang telah dilakukan beberapa hari lalu.

BACA JUGA :  Dugaan Praktik Pinjam Bendera pada Proyek Bangun Aula Kelurahan Bekasi Jaya di Kota Bekasi

“Ada indikasi pengurus baru PT ABB jika benar sudah mengakuisisi, akan menabrak aturan. Sehingga tidak menutup kemungkinan kedepan akan diputus ditengah jalan lagi, jika itu terjadi siapa yang dirugikan, tentunya tetap pedagang,”tegas Wawan.

Menurutnya pedagang tidak ada kebencian pribadi kepada PT ABB. Hanya saja, pedagang trauma. Tapi jika Rhama, serius untuk melanjutkan maka harus bisa meyakinkan pedagang dengan mematuhi seluruh aturan dari Pemkot Bekasi agar tidak ada yang dirugikan.

“Jangan ada kegiatan apa pun di lapangan sampai Pemkot benar-benar membuat pernyataan resmi untuk mempersilahkan PT ABB dengan pengurus baru, melanjutkan revitalisasi, jika belum ada tiba-tiba ada tiang pancang, nanti nambah beban baru, kan kasihan Pak Rhama,”papar Wawan pasar tetap mandek.

Ia berharap PT ABB versi Rhama Wardhana,bisa menyelesaikan semua item sebagai kewajiban ke Pemkot Bekasi sebelum mengumbar janji, untuk melanjutkan revitalisasi. Begitu pun hak dan kewajiban ke pedagang harus ada hitung-hitungannya.

“Termasuk DP yang dikumpulkan dari pedagang yang telah dibayarkan ke PT ABB dulu, hitungan dari PT ABB versi Rama Wardana itu ada Rp24 miliaran, sedangkan hitungan RWP ada Rp26 miliar artinya ada selisih uang pedagang sebagai DP lebih Rp2 miliar, itu juga harus diperjelas dulu,”jelasnya, harus sinkron.

BACA JUGA :  Satpam Sekolah di Bekasi Pukul Wartawan, Kok Bisa?

Dulu Pernah Janji Bangun Gedung Utama, Buktinya?

Sementara itu penasehat dan tokoh pedagang Pasar Kranji Sri Mulyono, menambahkan bahwa upaya memasukkan material berupa tiang pancang guna kelanjutan revitalisasi pasar Kranji, baru baru ini oleh Rhama, hanya rekayasa.

“Pedagang sudah trauma dengan beragam rekayasa dalam proses revitalisasi Pasar Kranji, apa lagi, Pak Rhama dulu pernah kerja sama dengan PT ABB menggunakan PT ERA, beliau sebagai direktur utamanya, untuk membangun gedung utama pada 2023,”ucap Sri Mulyono.

Sri Mulyono salah satu tokoh pedagang Pasar Kranji saat menunjuk denah areal plot pembangunan revitalisasi
Sri Mulyono salah satu tokoh pedagang Pasar Kranji saat menunjuk denah areal plot pembangunan revitalisasi

Harusnya sudah jadi pasar, karena Rhama sebagai Direktur Utama PT RAR Global Cipta dulu menyatakan kesanggupananya untuk membangun gedung utamanya. Ternyata tiang pancang saja tidak selesai.

Untuk itu, Sri Mulyono meminta Pemkot Bekasi harus tegas kepada PT ABB. Ia menyebut bahwa pengembang sebelumnya jelas tidak memiliki modal, disebutnya hanya calo proyek.

“Pak Rhama harus tahu bahwa dalam Pasal 4 di PKS itu, dijelaskan bahwa objek yang di kerja sama kan dengan PT ABB lahan seluas 18.520 meter persegi, lahan itu sebagai objek kerja sama revitalisasi. Kemudian pihak kedua dari PT ABB menyediakan modal investasi sebesar nilai proyek yakni Rp145 miliar lebih,”paparnya mengatakan ini modal investasi 100 persen lho.

BACA JUGA :  Kota Bekasi Bebas AIDS 2030, KPA Gelar Rakor Komponen Pentahelix

Terakhir Sri Mulyono mempertanyakan bukti akuisisi PT ABB ke pihak Rhama 95 persen, tidak hanya klaim. Karena harus terbuka diawal bukan tidak percaya dengan Rhama dan timnya, tapi pedagang sudah trauma dengan Rhama.

“Dulu pernah kerja sama dengan PT ABB tahun 2023, memang tidak ada itung-itungan dengan yang lama, hutang pihak ketiga, hutang pihak bank, itu sudah dilakukan belum akte perubahan sudah ada belum,”jelasnya.

Diketur Baru PT ABB

Sementara itu terpisah Direktur baru PT ABB Rhama Whardana, membenarkan jika telah mengakuisisi saham PT ABB mencapai 95 persen. Ia pun sanggup menunjukkan bukti akuisisi asalkan dengan pihak yang tepat. Segala sesuatu ada mekanisme dan aturannya tidak mungkin data perusahaan diumbar begitu saja ke orang yang tidak berkepentingan.