Scroll untuk baca artikel
Infrastruktur

Kerjaan Jalan di Tanjungagung Diprotes, DPRD Lamsel Mediasi

×

Kerjaan Jalan di Tanjungagung Diprotes, DPRD Lamsel Mediasi

Sebarkan artikel ini

LAMSEL – Pembangunan jalan rigid beton penghubung antara Desa Tanjungagung—Tanjungan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, menuai protes warga. Pasalnya meski baru tahap pengecoran dasar, dinilai janggal tidak sesuai harapan.

Hal tersebut langsung mendapat respon Komisi III DPRD Lamsel, dan langsung melihat kondisi lean croncrete (LC) atau lapisan dasar jalan rigid beton sepanjang rigid 532 meter dan ada Lc tambahan 206 meter dengan anggaran Rp1,8 miliar yang bersumber dari APBD Lamsel 2019 tersebut

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Setelah melihat langsung kondisi lapisan dasar cor beton dengan kualitas K225 yang dikerjakan CV Aulia Akbar, rombongan berdialog langsung dengan warga sekitar untuk mendengar langsung keluhan dari mereka.

BACA JUGA :  Pasca Bencana Banjir, Warga Tanjungan Bersihkan Material Lumpur

Masyarakat sekitar meminta pembangunan jalan penghubung antardesa dibangun sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan agar tahan lama. “Kami minta dibangun sesuai spesifikasinya,” ujar Wasalam (56), salah seorang masyarakat sekitar, Rabu (13/11/2019).

Dikatakan keinginan masyarakat, meminta pekerjaan tersebut dibongkar, karena secara kasat mata ternyata batu split dan pasirnya sudah terangkat dan berhamburan. Hal itu akibat tiga unsur matrial yang di pakai batu, pasir dan semen. Semennya hanya sedikit.

Sa’it Hs , tokoh masyarakat lainnya, menambahkan, meminta dari pihak-pihak pemerintah terkait bisa menurunkan tim independen. Mereka juga mengancam tidak akan menerima hasil pekerjaan tersebut jika tidak dilakukan perbaikan.

Proses pembangunan jalan itu melalui proses panjang karena sebelumnya dilakukan portal jalan agar pemerintah secepatnya melakukan perbaikan. “Jadi besar harapan masyarakat di sini terhadap kondisi jalan ini,” katanya.

BACA JUGA :  Cegah Covid-19, Farizal Lakukan Disinfektan di Tanjungan

Menurut dia, pembangunan jalan tersebut tidak transparan karena tidak ada plang proyek untuk informasi publik. “Tidak transparan, tidak ada plang proyeknya,” ujarnya.

Sementara menanggapi hal tersebut, Nurhusin, perwakilan CV Aulia Akbar, menyatakan rontoknya beberapa bagian lapisan dasar disebabkan setelah pengecoran, keesokan harinya langsung dilalui kendaraan. “Malam kami ngecor, besoknya langsung dilewati kendaraan,” katanya.

Menurutnya, pekerjaaan jalan rigid beton tersebut baru 30 persen. Dia mengaku untuk cor dipesan langsung dengan beceng plen golden coin, sesuai rab K225 tapi kok malah kaya gini.

Dia mengungkapkan apa yang sudah dikerjakan pihaknya membuat lapisan dasar jalan rigid beton sudah sesuai dengan ketentuan yang ada. “Kami sudah lakukan sesuai dengan ketentuan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Melalui Swadaya Warga Timbun Jalan Simpang Bayur-Tugu Topeng

Ketua Komisi III DPRD Lamsel, Sulastiyono mengatakan akan memanggil semua pihak yang terlibat dalam proyek ini. “Akan kami panggil tokoh masyarakat, Dinas PUPR, konsultan, rekanan agar persoalan ini selesai,” ujarnya.

Ada beberapa poin penting yang akan dibahas bersama dengan berbagai pihak tersebut agar pembangunan jalan tetap berjalan sesuai keinginan masyarakat. “Sedang kami agendakan waktu pertemuannya,” kata dia.

Komisi III DPRD Lamsel segera memanggil pihak pelaksana dan perwakilan masyarakat dalam mencari jalan keluar kelanjut pengerjaan jalannrigid beton di Ketibung tersebut.

Turut hadir dalam peninjauan lokasi Sulastiono, Waris Basuki, Parizal Furba, Akyas, Hirarky Revolusi, Baikuni AK Sanjaya, dari komisi 3, dari komisi A turut hadir Suhendra partai Demokrat. (Endri/Saman)