WAWAINEWS.ID – Kisah inspiratif datang dari anak seorang nelayan kecil di Sampolawa, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara sukses mengembangkan budidaya mutiara aneka rupa meski usianya terbilang muda.
Buah jatuh dari pohon sepertinya patut disematkan kepada Wa Ode Sastaviani Dewi, lulusan Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) yang diwisuda pada akhir Agustus lalu.
Dia ternyata sedang melaksanakan inkubasi bisnis pengembangan budidaya mutiara Mabe di tanah kelahirannya Sampolawa, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
Keberhasilannya dalam penelitian insersi yang menghasilkan mutiara berbagai rupa mempertebal tekadnya mengembangkan budidaya mutiara di daerahnya agar masyarakat sejahtera.
Wa Ode, merupakan anak seorang nelayan kecil pencari ikan tuna harian asal Sampolawa, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Sedangkan ibunya, harus mengolah sebagian ikan tangkapannya ikan panggang untuk dijual agar kebutuhan sehari-hari tercukupi.
Tekanan ekonomi yang terus berlanjut, memaksa Wa Ode berpisah dengan kedua orang tua pada 2017 karena dia harus berpindah ke tempat yang lebih jauh di Seram Bagian Timur, Maluku, guna mencari fishing ground (daerah penangkapan ikan) yang lebih.
BACA JUGA : Kisah Inspirasi, Marbot Masjid di Semarang Lolos Seleksi Beasiswa Kuliah di Amerika
Kala itu Wa Ode yang sedang berada di bangku SMU berjualan biskuit goreng untuk menyambung hidupnya bersama kedua adiknya yang masih kecil.
Keinginan kuat untuk mengubah Nasib, akhirnya membawanya Politeknik AUP melalui jalur khusus bagi anak pelaku usaha kelautan dan perikanan, yang merupakan program dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP).
Masyarakat di daerah Wa Ode memang menggantungkan hidupnya dengan membudidayakan kerang Mabe di teluk Palabusa.
Jenis kerang yang memiliki keistimewaan karena keunikan bentuk serta masa pemeliharaan yang jauh lebih cepat dibandingkan budidaya kerang mutiara pada umumnya.
BACA JUGA : Andika dan Dude Harus Menginspirasi Generasi Muda Lampung
Hal ini yang kemudian mengilhami Wa Ode untuk mengembangkan budidaya mutiara kerang mabe yang selama ini dijual sebagai bahan mentah dengan harga murah dan berbentuk mutiara setengah bulat.
Hal yang sebenarnya sudah dia mulai ketika melakukan praktik akhir studinya.
Ia pun kemudian melakukan penelitian dengan fokus pada Kinerja Kerang Mutiara Mabe (Pteria penguin) yang diinsersi menggunakan inti mutiara berbeda di perairan Palabusa, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
BACA JUGA : Kampung Adat di Jabar Bisa Jadi Inspirasi Generasi Muda
Penelitian yang kemudian berhasil menghasilkan varian bentuk mutiara.
Wa Ode menyebut bahwa selain mutiara yang berbentuk setengah bulat, mutiara yang berbentuk bulat dan hati juga sangat menjanjikan untuk dijual dalam bentuk jadi, sehingga bernilai jual tinggi.