Lampung

KMP Amadea Dievakuasi, Penumpang Sudah Melanjutkan Perjalanan

×

KMP Amadea Dievakuasi, Penumpang Sudah Melanjutkan Perjalanan

Sebarkan artikel ini
Kendaraan dari dari KMP Amadea saat pindah ke kapal lain setelah berhasil dievakuasi akibat kandas di Pulau Lunik, Kamis (30/12/2021)- foto ist

WAWAINEWS – Ratusan Penumpang Kapal Ferry KMP Amadea yang kandas di Pulau Kandang Lunik, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, dapat dievakuasi dan dibawa kembali ke Pelabuhan Bakauheni, Kamis, 30 Desember 2021.

Diketahui sebelumnya KMP Amadea kandas di pulau Kandang Luni Bakauheni Lampung Selatan, kejadian itu terjadi Rabu pukul 22.45 Wib.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

KMP Amadea membawa penumpang 324 orang, dan kendaraan 197 unit
Berangkat pukul 22:00 WIB lalu stelah berangkat dari dermaga tiga pelabuan bakauheni kapal AMADEA pada pukul 22:10 mengalami kandas di pulau kandang Luni.

Team SAR Gabungan BPTD, pihak ASDP Pelabuan Bakauheni dan Kepolisian Satpol Air Polres Lamsel, berusaha menarik kapal Amadea.

BACA JUGA :  700 KG Daging Celeng Tanpa Dokumen Diamankan di Pelabuhan Bakauheni

Akhirnya pada pukul11:55 kapal sudah bisa di tarik dan sandar balik di pelabuan bakauheni untuk mendata atas kerugian waktu dan muatan oleh pihak BPTD dan KSOP pelabuan Bakauheni.

KMP Amadea ditarik dari sangkutan terumbu karang di Pulau Kandang Luni menggunakan dua kapal tunda (Tug Boat).

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VI Provinsi Bengkulu dan Lampung, Sigit Mintarso, menjelaskan KMP Amadea kandas akibat pengaruh cuaca buruk sehingga kapal terbawa arus.

Atas peristiwa itu, dia pun langsung meninjau lokasi karena dikhawatirkan adanya penumpang yang membutuhkan pertolongan mendesak.

Usai evakuasi, seluruh penumpang dipindahkan ke kapal lain guna melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Merak, Banten.

BACA JUGA :  Pasien Corona di Lampung Jadi Dua Orang, Ribuan Dalam Pemantauan

Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bakauheni, Capt. Tommy Aronda, mengatakan KMP Amadea tetap layak melaut (Sea Worthy).

“Kapal memenuhi persyaratan pelayaran, seperti keselamatan utama pelayaran. Tapi, menyangkut cuaca memang tidak bisa diprediksi dan di luar kendali,” ujar Tommy.

Kasi Ops Basarnas Lampung, Addha Sudarsa, mengatakan peristiwa tersebut tidak memakan korban jiwa. Namun, para penumpang merasakan kelelahan akibat berada di dalam kapal selama 14 jam. Untuk itu, pihaknya berupaya optimal untuk mengevakuasi kapal dengan cepat.

“Semalam kami langsung bergerak menuju TKP dan hingga saat ini berusaha untuk menyelamatkan penumpang. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, untuk penarikan kapal pun kami berhati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada kapal,” katanya.