Oleh: Yusuf Blegur
WAWAINEWS – Di Indonesia, kehadiran partai politik tidak bisa dilihat dan dimaknai secara hitam putih.
Sebagai kekuatan politik yang mampu membentuk konstitusi, melahirkan para pemimpin nasional dan sistem yang secara masif menggerakkan serta menentukan proses penyelenggaraan negara dan bangsa.
Partai politik tak ubahnya seperti sebuah keniscayaan.
Kehadirannya menjadi kebutuhan dan begitu digandrungi oleh banyak kalangan, namun tak sedikit yang skeptis dan apriori melihat sikap dan tindak-tanduknya.
Rakyat terus mengalami pasang surut hubungannya dengan partai politik. Dari jaman ke jaman, dari pemilu ke pemilu dan dari satu partai politik ke partai politik yang lain.
Rakyat seakan abadi menunggu dan menggantungkan nasibnya dengan kebijakan partai politik.
Melalui kaki-kaki dan perpanjangan tangannya, nasib rakyat sangat ditentukan oleh kekuatan badan legislatif, eksekutif dan yudikatif yang selamanya menyusui pada partai politik.
Rakyat seakan kekal mengalami fase “trial and error” dari partai politik yang sejatinya berorientasi kekuasaan.