Scroll untuk baca artikel
Opini

Kompetisi M2 dan Tri, Ideologis melawan Oportunis

×

Kompetisi M2 dan Tri, Ideologis melawan Oportunis

Sebarkan artikel ini
Tri Adhianto (kiri) dan Mochtar Mohamad
Tri Adhianto (kiri) dan Mochtar Mohamad - foto kolase

Semasa menjabat wakil walikota dan walikota Bekasi, Tri juga minim prestasi dan bahkan tak ada karya yang signifikan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Bekasi.

Tri juga dinilai publik banyak melakukan kebijakan yang kontraproduktif hingga menyengsarakan warga kota Bekasi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

M2 memiliki karakter unggul, kecakapan seorang pemimpin, humanis dan seorang pembelajar. Kemampuan untuk berproses dan menapaki jalan terjal kepemimpinannya, membuat M2 dikenal sebagai pemimpin yang mudah bergaul, egaliter dan pandai merangkul kawan dan lawan politiknya.

Telenta itu yang membuat M2 pernah menjadi ketua PDIP, anggota DPRD, wakil walikota dan walikota yang bisa dibilang berhasil dan berkesan di sebagian besar warga kota Bekasi. Satu kelebihan yang fundamental dalam diri M2 ialah loyalitas dan militansinya sebagai kader PDIP.

BACA JUGA :  Rocky De Plato dan Perubahan Sesungguhnya

M2 memiliki komitmen dan konsistensi sebagai pejuang partai dalam pelbagai situasi, baik saat PDIP menjadi “the rolling party” maupun sebagai oposisi. Perpormans M2 yang demikian itu yang menjadikannya kader PDIP yang ideologis.

Lain M2, lain pula Tri. Tri seperti menjadi kebalikannya dari figur M2. Kiprahnya Tri di partai politik laksana bunglon dan kutu loncat.

Tri hinggap dari satu partai politik ke partai politik yang lainnya sesuai dengan kepentingan pribadinya. Tentu saja jabatan dan kekuasaan yang menjadi target dan itu melekat pada sosok Tri yang sangat adventurir dalam politik. Tidak hanya berbahaya dan beresiko bagi PDIP.

Rekam jejak Tri sebagai wakil walikota dan walikota Bekasi sangat buruk dan banyak merugikan warga Kota Bekasi.

Selain beberapa skandal korupsi yang banyak diangkat media (teranyar muncul dugaan skandal dana hibah KONI kota Bekasi). Tri juga pernah memutus belasan ribu TKK dari pemkot Bekasi yang notabene berlatar warga menengah ke bawah.

BACA JUGA :  Bunuh Saja Lalu Minta Maaf

Sebuah kebijakan yang melukai dan menyakitkan wong cilik Kota Bekasi. Eksistensi Tri sangat bertolak-belakang dengan karakter PDIP yang mengusung Marhaenisme.

Tri dengan banyak kebijakannya saat menjabat wakil walikota dan walikota Bekasi, nyata-nyata merugikan PDIP dan warga Kota Bekasi dan sepertinya terbiasa mengangkangi nilai-nilai Soekarnoisme. Seperti itulah Tri yang identik bukan kader partai apalagi ideologis, melainkan hanya seorang oportunis.

Jelang dikeluarkannya rekomendasi untuk calon walikota Bekasi. Bukan hanya kader PDIP, partai politik lainnya dan seluruh masyarakat Kota Bekasi.

M2 yang dalam kampanyenya bertekad mewujudkan Trisakti Bung Karno di kota Patriot Bekasi. Atau Tri yang loncat sana loncat sini dan berwatak kapitalistik dan transaksional. Akankah DPP PDIP umumnya dan Ibu Megawati Soekarno Putri khususnya.

BACA JUGA :  Purbaya Berdaya Menggempur Tipu Daya dan Politik Sandera

Bisa memutuskan yang terbaik buat PDIP dan warga kota Bekasi dalam memilih calon walikota Bekasi?. M2 atau Tri yang akan mendapat rekomendasi dari PDIP?.

Akankah M2 yang ideologis atau Tri yang oportunis?. M2 yang menjadi satu-satunya calon kepala daerah di Indonesia menggulirkan kampanye Trisakti Bung Karno, atau Tri yang akan jadi beban dan menyeret-nyeret PDIP di kota Bekasi karena disinyalir banyak skandal korupsinya dan sedang diintai KPK.

Setidaknya Tri tidak disukai oleh banyak partai, menjadikan ia tak mampu merangkul dan membangun koalisi partai pendukung di kota Bekasi.

Bekasi Kota Patriot.
26 Dzulhijjah 1445 H/3 Juli 2024.