Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Kota Bekasi-Depok Teken Kerja Sama: Dari Layanan Publik hingga Kebakaran, Jangan-Jangan Sampai Urusan Macet

×

Kota Bekasi-Depok Teken Kerja Sama: Dari Layanan Publik hingga Kebakaran, Jangan-Jangan Sampai Urusan Macet

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Kota Depok resmi menandatangani kerja sama daerah yang mencakup bidang pelayanan publik, penanggulangan kebakaran, serta penyelamatan antar wilayah. Acara penandatanganan berlangsung di Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Kamis (2/10/2025),
Pemerintah Kota Bekasi dan Depok resmi menandatangani kerja sama daerah yang mencakup bidang pelayanan publik, penanggulangan kebakaran, serta penyelamatan antar wilayah. Acara penandatanganan berlangsung di Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Kamis (2/10/2025) - foto doc

KOTA BEKASI – Dua kota penyangga ibu kota yang sering jadi bahan meme, Bekasi dan Depok, akhirnya resmi berjabat tangan. Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Kota Depok menandatangani kerja sama lintas daerah, Kamis (2/10/2025), di Balai Kota Bekasi.

Isi kerja sama ini cukup serius: pelayanan publik, penanggulangan kebakaran, hingga penyelamatan darurat antarwilayah.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Intinya, kalau Bekasi kebakaran, Depok siap bantu. Kalau Depok banjir, Bekasi bisa kirim pasukan. Setidaknya di atas kertas terdengar manis seolah-olah dua kota ini siap jadi Avengers untuk warganya.

Tri Adhianto: Kolaborasi Adalah Kunci

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan kerja sama ini jadi bukti semangat kolaborasi. “Kami menyambut baik langkah Pemkot Depok. Semangat kolaborasi antar daerah adalah kunci pelayanan terbaik untuk warga,” ujarnya penuh optimisme.

Optimisme yang memang terdengar meyakinkan, meskipun warga masih bertanya-tanya: “Pelayanan cepat itu maksudnya KTP jadi dalam sehari atau masih tetap tiga bulan?”

Supian Suri: Ini Soal Solidaritas Regional

Sementara Wali Kota Depok, Supian Suri, menganggap kerja sama ini lebih dari sekadar teknis. Ini wujud kepedulian bersama dalam menjaga keselamatan warga, memperkuat solidaritas regional, serta menghadirkan tata kelola pemerintahan yang responsif.

Bahasanya berat, hampir setara seminar internasional. Padahal warga Depok mungkin lebih berharap sederhana jalan nggak lagi bolong, air PAM lancar, dan kabel listrik tidak jadi jemuran liar.

Kerja sama ini diharapkan mempercepat penanganan darurat, meningkatkan koordinasi, dan menghadirkan pelayanan publik yang “prima”.

Namun, pengalaman warga sering berkata lain, yang cepat biasanya cuma surat tilang online, sementara urusan layanan dasar sering lambat seperti kereta ekonomi zaman dulu.

Kalau benar serius, kolaborasi ini bisa jadi kabar baik. Tapi kalau sebatas tanda tangan dan foto bareng, warga barangkali lebih rela dua kota ini sekalian bersatu: “Provinsi Baru: Bepok” atau “Kota Gabungan: Depokasi.”

Apapun namanya, warga hanya berharap kerja sama ini bukan cuma jargon. Karena bagi rakyat kecil, pelayanan publik bukan soal spanduk sinergi, melainkan soal berapa lama mobil damkar datang saat api sudah mulai menjilat atap rumah.***

SHARE DISINI!