Penduduk Madyan mendustakan Nabi Syuaib. Ditimpakan adzab kepada mereka ketika hari berawan gelap (QS 16:189). Merupakan adzab yang dahsyat. Gempa dahsyat menimpa mereka (QS 29:37).
Informasi Al Qur’an itu bisa kita petik pelajaran. Mengingkari untuk menyembah Allah Swt, budaya menyalahi takaran (budaya curang), merugikan orang lain, membuat kerusakan dengan mengingkari perintah dan larangan Allah Swt (mengingkari hukum-hukum Allah Swt). Merupakan penyebab runtuhnya peradaban.
Itu semua merupakan perilaku kezaliman. Penyebab kehancuran peradaban. Mendatangkan adzab yang mengerikan pada ummat manusia.
Menjadi tantangan ummat Islam untuk berjuang keras mewujudkan peradaban ber-Tuhan. Melalui cara-cara yang baik.
Nabi Syuiab pun mengingatkan kaumnya tidak dengan cara kekerasan. Kehancuran peradaban kaumnya itu akibat ulahnya sendiri.
Tantangan ummat Islam pula untuk mendorong terwujudnya sistem sosial dan kontrak sosial yang berkeadilan. Bebas dari beragam macam kecurangan. Tidak merugikan orang lain. Sistem sosial penuh kecurangan akan memicu kehancuran peradaban itu sendiri.
Kehancuran peradaban juga bisa disebabkan oleh perilaku manusia yang gemar melakukan kerusakan. Ialah penyimpangan dari hukum Tuhan sebagai pranata kehidupan.
Penyimpangan hukum Tuhan itu dengan sendirinya membawa dampak pada terjadinya kerusakan kehidupan.
Itulah pelajaran yang bisa kita petik dari keruntuhan kota Madyan. Menghindari dari penyembahan kepada Allah Swt, melakukan kecurangan, merugikan orang lain, membuat kerusakan. Merupakan penyebab kehancuran peradaban. Hal-hal itu harus dihindari jika ingin peradabannya tetap tegak eksis.
Termasuk peradaban Indonesia.
• ARS – Jakarta (rohmanfth@gmail.com)