Scroll untuk baca artikel
Lintas Daerah

Kondisi Mengancam Kehidupan, KP2C Desak Prabowo Segera Normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas

×

Kondisi Mengancam Kehidupan, KP2C Desak Prabowo Segera Normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas

Sebarkan artikel ini
Banjir akibat hujan deras dan luapan Kali Bekasi merendam sejumlah titik. ketinggian air dilaporkan mencapai 6 meter lebih di PGP Jatiasih, Selasa 4 Maret 2025
Banjir akibat hujan deras dan luapan Kali Bekasi merendam sejumlah titik. ketinggian air dilaporkan mencapai 6 meter lebih di PGP Jatiasih, Selasa 4 Maret 2025

BOGOR – Normalisasi Sungai, Gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi diawal pemerintahan begitu gencar melakukan penertiban bangunan liar di bantaran sungai bahkan membongkar bangunan wisata di kawasan puncak Bogor.

Namun, tidak sedikitpun menyinggung terkait penertiban soal Sungai Cileungsi-Cikeas sebagai salah satu penyebab utama banjir di Bekasi Kota dan Kabupaten.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Melihat belum adanya kepedulian dari KDM Gubernur Jabar, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mendorong normalisasi Sub DAS Cileungasi dan Sub DAS Cikeas.

Kondisi sungai sangat mengancam kehidupan masyarakat di sekitarnya dari banjir besar. Kejadian 4 Maret 2025 membuktikan hancurnya prasarana dan sarana lingkungan dan rumah di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akibat meluapnya air sungai dan menggenangi 24 RW dengan sekitar 7.200 jiwa di wilayah tersebut.

BACA JUGA :  Atlet Jabar Mendapat Suntikan Sekda Suryatman di PON XXI ACEH-SUMUT 2024

“Berdasarkan data KP2C, Banjir 4 Maret 2025  telah meluluh lantakkan 9.000 lebih rumah di hilir Sub DAS Cileungsi, Sub DAS Cikeas dan DAS Kali Bekasi yang berada di Kabupaten Bogor maupun Kota Bekasi,”tegas Puarman Ketua KP2C, Minggu (23/3/2025).

Ketua KP2C Puarman memperlihatkan sampah sisa banjir berjuntai di kabel listrik, sisa banjir di Vila Nusa Indah Bojongkulur yang berada di aliran Sungai Cileungsi, pada 4 Maret 2025 lalu- foto doc ist
Ketua KP2C Puarman memperlihatkan sampah sisa banjir berjuntai di kabel listrik, sisa banjir di Vila Nusa Indah Bojongkulur yang berada di aliran Sungai Cileungsi, pada 4 Maret 2025 lalu- foto doc ist

Dampak luapan Sungai Cileungsi dan Cikeas itu terdiri dari perumahan Vila Nusa Indah 1, Vila Nusa Indah 2, Vila Nusa Indah 3, Vila Nusa Indah 5, Bumi Mutiara, Vila Mahkota Pesona, Puri Nusaphala, Mandosi Permai, Vila Jatirasa, dan Pondok Gede Permai.

“Sejak tahun 2005, masyarakat menderita karena banjir yang setiap tahun semakin parah dan berpotensi akan menenggelamkan rumah warga jika pemerintah tidak serius menangani,” tutur Puarman mengingatkan.

BACA JUGA :  Prabowo Masuk daftar Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia

Menurut Puarman, warga sangat kecewa dengan lambannya aksi pemerintah dalam menormalisasi Sub DAS Cileungsi dan Sub DAS Cikeas.

Padahal tahun 2020 sudah rampung Detail Engineering  Design (DED) normalisasi Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas, namun hingga kini tidak jua terealisasi.

“Apakah pemerintah akan menunggu jatuhnya korban lebih banyak baru akan berbuat.
Di beberapa media, statement pejabat pemerintah hanya memprioritaskan normalisasi Kali Bekasi saja,” terang Puarman.

“Kepada Bapak Presiden Prabowo, tolonglah perhatikan penderitaan kami yang merupakan Warga Negara Indonesia. Permohonan kami adalah segera normalisasi Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas sesuai design yang sudah lama ada,” jelas Puarman.

Puarman meminta pemerintah jangan melakukan pemangkasan anggaran untuk program pengendalian banjir yang berhubungan dengan penderitaan masyarakat.***