JAKARTA – Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) KKP, Tb Haeru Rahayu mengatakan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten termasuk salah satu daerah yang dinilai potensial untuk dijadikan kampung budidaya perikanan berbasis kearifan lokal.
“Melalui program kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di Kabupaten Lebak, potensial untuk dijadikan sentra produksi ikan patin,” ujar Tb Haeru Rahayu DJPB KKP, dalam siaran resmi, Sabtu (21/8/2021).
Dikatakan bahwa ikan patin merupakan salah satu komoditas ikan air tawar unggulan dan sangat potensial untuk dikembangkan dan digenjot terus produktivitasnya. Selama masa pandemi Covid-19, permintaan pasar terhadap ikan air tawar cukup tinggi, termasuk patin.
Kabupaten Lebak jelasnya dinilai cocok untuk pengembangan kampung-kampung budidaya lantaran area budidaya yang tersedia masih sangat luas.
“Yang saya peroleh informasinya yakni sekitar 69,43 persen dari luas wilayah,” ujar Tebe mengatakan Permintaan ikan patin terus berdatangan dari pasar domestik maupun untuk kebutuhan ekspor, khususnya ke wilayah Timur Tengah.
Menurutnya hal itu menjadi prospektif yang bisa digarap di Kabupaten Lebak. Untuk itu ia mendorong produksi harus ditingkatkan terus untuk mendorong peningkatan ekspor hasil perikanan budidaya.
Untuk itu, lanjut Tebe, peran Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP khususnya yang berada di bawah naungan Ditjen Perikanan Budidaya juga terus ditingkatkan.
“UPT harus mampu menjadi salah satu tumpuan peningkatan produktivitas perikanan budidaya, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor kelautan dan perikanan, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,”tegasnya.
Sementara itu, dalam rangka mendukung peningkatan produksi Kampung Budidaya Ikan Patin Cisilad, BBPBAT Sukabumi, yang merupakan UPT DJPB KKP, memberikan bantuan berupa benih ikan patin sebanyak 10 ribu ekor dengan ukuran 2 inci dan sebanyak 2 ribu ekor berukuran 3 inci.
“Penyediaan dan penyebaran benih bermutu secara merata dan berkelanjutan untuk masyarakat merupakan target prioritas kami guna mencapai peningkatan target produksi perikanan nasional dan peningkatan ekonomi kesejahteraan para pembudidaya,” ujar Plt. Kepala BBPBAT Sukabumi, Maskur.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Tb Saepudin mengatakan peluang usaha saat ini yang dapat dikembangkan di Kabupaten Lebak dan memiliki peluang pasar domestik maupun ekspor adalah potensi usaha budidaya ikan patin.
Kabupaten Lebak nantinya akan menjadi sentra budidaya patin nasional dengan luas yang ditargetkan sekitar 100 hektare yang berada di lima kecamatan, meliputi Kecamatan Cileles, Kecamatan Cirinten, Kecamatan Leuwidamar, Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Banjarsari.
“Kami sangat mendukung peningkatan produksi ikan patin nasional agar negara kita mampu menggenjot produksi. Jika produksinya bagus tidak mustahil ke depan Indonesia bisa menjadi pemain utama untuk komoditas ikan patin,” ujarnya.