BANDUNG – Lomba Kereta Peti Sabun ke-11 di Area Sabuga Kota Bandung, didorong masuk dalam kalender wisata di Jabar.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat membuka lomba, pada, Sabtu (14/12/2024).
Lomba kendaraan berbentuk peti sabun tanpa mesin ini diikuti ratusan peserta dari berbagai wilayah di Jabar dengan ragam kereta unik dan menarik.
Lomba kereta peti sabun menarik ribuan pengunjung karena keunikannya dan sudah melegenda sejak pertama kali digelar tahun 1950-an.
Untuk itu, Bey sudah berkoordinasi dengan Pemda Kota Bandung supaya lomba kereta peti sabun menjadi event tahunan karena mampu mendorong sektor pariwisata.
“Iya, tadi sudah berbicara dan Pemkot Bandung akan menjadikannya event tahunan karena mendorong sektor pariwisata,” kata Bey.
Sempat vakum selama 35 tahun, lomba kereta peti sabun kembali digelar pada 2023 oleh Daya Mahasiswa Sunda (Damas). Bey menuturkan, dirinya pernah mengikuti lomba tersebut pada 1983.
“Saya dulu pernah ikut 40 tahun lalu sekitar tahun 1983 waktu itu kendaraannya sangat sederhana sekarang sudah lebih modern,” tuturnya.
Bey mengapresiasi lomba kereta peti sabun tahun ini karena digelar di area yang representatif dan tidak mengganggu arus lalu lintas.
Lintasan lomba ini sejauh kurang lebih 150 meter dengan kontur jalan yang menurun karena kendaraan tidak menggunakan mesin.
Pemenangnya ditentukan yang paling cepat mencapai garis finis. Karenanya, peserta harus memperhitungkan detail kondisi roda maupun bobot peti sabunnya.
“Karena jaraknya pendek pasti harus memperhitungkan detail seperti roda, bentuknya, dan lainnya,” ucap Bey.
Ada dua kelas dalam lomba kereta peti sabun tahun ini, yaitu kelas serius yang mengutamakan kecepatan dan kelas hiburan yang menghadirkan ragam kreativitas peti sabun.
“Lomba kereta peti sabun ini menunjukkan bahwa Bandung khususnya tidak pernah kurang dalam kreativitas,” ucap Bey.***