Hukum & KriminalLampungPertanian

Luar Biasa! Padi di Sawah Milik Warga Pekon Menggala Tanggamus, Dipanen Maling

×

Luar Biasa! Padi di Sawah Milik Warga Pekon Menggala Tanggamus, Dipanen Maling

Sebarkan artikel ini
Foto: Lima petak padi di sawah milik petani di belakang perkampungan Pekon Umbul Buah, Kotaagung Timur digarap gerombopan maling, pada Kamis malam 17 Oktober 2024, (foto_arzal)
Foto: Lima petak padi di sawah milik petani di belakang perkampungan Pekon Umbul Buah, Kotaagung Timur digarap gerombopan maling, pada Kamis malam 17 Oktober 2024, (foto_arzal)

TANGGAMUS – Aksi pencurian padi di sawah di wilayah Kabupaten Tanggamus, jelang musim panen mulai marak. Bikin miris, para maling tersebut mulai nekat dengan mengambil langsung padi yang siap panen dari petakan sawah warga.

Baru-baru ini seperti yang terjadi di areal sawah milik warga Pekon Menggala, Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, tanaman padi siap panen miliknya di sawah yang terletak di belakang perkampungan Pekon Umbul Buah, dipanen oleh kawanan pencuri yang beraksi pada malam hari.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Saya tahunya, pada pagi hari Kamis 17 Oktober 2024, luar biasa para maling, padi siap panen di babat para pencuri. Ga tanggung-tanggung, ada 5 petak yang dibabat habis hanya menyisakan jerami. Ini sangat luar biasa dan meresahkan,” ungkap Arzal petani asal Pekon Menggala ini kepada Wawai News, Jumat 18 Oktober 2024.

BACA JUGA :  Suttan Paduka Mangku Alam Resmi Jadi Pemimpin Baru Marga Buay Belunguh, Umbul Buah

Lebih menjengkelkan lagi jerami sisa babatan padi ditumpuk di areal sawah begitu saja, ia pun tak habis pikir dengan prilaku pencurian padi di sawah petani.

Menurut dia, prilaku pencurian di sawah ini sudah sangat meresahkan jelang musim panen tahun ini.

Fenomena tersebut, sering terjadi menjelang panen, seharusnya bisa menjadi atensi aparat penegak hukum untuk memberikan keamanan kenyamanan bagi warga petani.

“Ini sangat meresahkan, prilaku pencurian yang terjadi pada sawah yang siap panen. Hal itu membuat warga yang padinya mulai menguning resah, harus menjaga areal persawahan agar tidak dicuri,”ucapnya menyebut pencuri pergi dengan membawa gabah.

Arzal mengakui kerugian yang dialaminya hingga jutaan akibat pencurian padi di sawahnya yang sebentar lagi akan panen.

BACA JUGA :  Pencemaran Sampai di Kotaagung, Kurnain Minta Diusut Tuntas Pelaku Kejahatan Lingkungan

“Bayangkan saja, jika satu petak bisa menghasilkan 150 kilogram gabah, areal sawah yang dicuri ada 4 petak apa ga 600 kilogram gabah yang hilang harga gabah sekarang diatas Rp4000-an,“ujarnya.

Dikonfirmasi, apakah akan melaporkan ke aparat penegak hukum, petani di Pekon Menggala ini hanya diam, dan berucap biarin aja. Ia sepertinya pesimis aparat penegak hukum seperti kepolisian bisa mengungkap pelaku pencurian padi di sawah miliknya.

Untuk diketahui bahwa saat ini, di wilayah Tanggamus mulai memasuki masa panen padi, setiap malam para petani yang memiliki tanaman padi di sawah mulai berjaga agar tidak terjadi pencurian.

Kondisi tersebut sangat membuat miris, karena petani jelang memasuki masa panen dihantui rasa was-was akibat maraknya pencurian padi di sawah.

BACA JUGA :  Dirjend KSDAE: Camp ERU Jadi Solusi Atasi Konflik Gajah di Tanggamus-Lambar  

“Kami harus kerja siang malam, siang membersihkan areal sawah dan bersiap panen, pada malam hari kami pun harus berjaga khawatir dipanen para pencuri, ini bagaimana kami juga khawatir rumah kami ditinggal pun dicuri, karena tahu kami di sawah,”ujar petani lainnya berharap ada solusi.***