Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Mas Tri Perluas Kerjasama Lingkungan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja bagi Warga Kota Bekasi

×

Mas Tri Perluas Kerjasama Lingkungan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja bagi Warga Kota Bekasi

Sebarkan artikel ini
Tri Adhianto menerima kunjungan perwakilan Asosiasi Internasional One Earth One Ocean (AIOE2O), yang bergerak di bidang lingkungan hidup di Pekayon Jaya 21 Oktober 2024.
Tri Adhianto menerima kunjungan perwakilan Asosiasi Internasional One Earth One Ocean (AIOE2O), yang bergerak di bidang lingkungan hidup di Pekayon Jaya 21 Oktober 2024.

BEKASI – Calon Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan komitmennya terkait pembenahan lingkungan hidup, pendidikan hingga tenaga Kerja di Kota Bekasi melalui kerja sama Internasional.

Hal tersebut disampaikan saat menerima kunjungan perwakilan Asosiasi Internasional One Earth One Ocean (AIOE2O), yang bergerak di bidang lingkungan hidup di Pekayon Jaya 21 Oktober 2024.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kunjungan tersebut sebagai salah satu upaya untuk memperkuat kerja sama antara Kota Bekasi dan One Earth One Ocean, dengan waste4change sebagai mitra lokal. Kolaborasi ini berfokus pada penanganan sampah, khususnya di bantaran sungai kali Bekasi.

Diketahui bahwa, Kerja sama dengan pihak Jerman ini sebelumnya telah berlangsung sejak 2019, ketika Tri Adhianto menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi. Saat itu, melalui program Bekasi River CleanUp (BRIC), Pemkot Bekasi menerima bantuan kapal pembersih sungai bernama “See Hamster” dari Jerman.

BACA JUGA :  Aklamasi, Gunawan Pimpin Kadin Kota Bekasi

Kapal pembersih tersebut berfungsi untuk mengumpulkan, memilah, dan mendaur ulang sampah di sungai-sungai di Bekasi. Uniknya, perahu ini ditenagai oleh tenaga surya sehingga zero carbon.

“Ini luar biasa, mereka yang dari luar sangat peduli terhadap masalah kita. Untuk itu kami mengajak seluruh elemen mengambil peran untuk ikut serta menjaga sungai Bekasi dari hulu sampai hilir,”ungkap Mas Tri sapaan akrab calon Petahana Pilkada Kota Bekasi ini.

Ia berharap teknologi dari Jerman tersebut memberikan kemudahan untuk Kota Bekasi dalam mengatasi persoalan sampah secara efisien dan efektif.

Kerja sama ini, lanjut Tri harus bisa diperluas, termasuk ke sektor pendidikan. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi berkelanjutan dalam penanganan sampah, tetapi juga memberikan peluang pendidikan dan karier bagi masyarakat Kota Bekasi.

BACA JUGA :  Debat Pamungkas Pilkada Kota Bekasi, Paslon Heri-Solihin Inkonsisten?

“Tadi sudah kita sampaikan, bahwa kita ingin pelajar-pelajar kita di Kota Bekasi bisa belajar di Jerman, selaras dengan program kami untuk mengirim 1000 anak muda Kota Bekasi bisa belajar dan bekerja ke luar negeri, Sehingga ketika nanti pulang ilmunya bisa diimplementasikan untuk membangun Kota Bekasi,” tambahnya.

Dr. Harald Frank, perwakilan One Earth One Ocean, menyambut baik rencana kerja sama ini dan berkomitmen untuk membantu menghubungkan Pemerintah Kota Bekasi dengan universitas-universitas di Jerman dan negara lainnya untuk program beasiswa.

Ia juga mendukung program tenaga kerja Kota Bekasi agar dapat bekerja di luar negeri melalui jaringan yang dimiliki.

Hal ini juga mendapat sambutan antusias dari Mohamad Bijaksana Junerosano, Founder dan Managing Director Waste4Change. Menurutnya ini adalah salah satu keberhasilan Tri dalam menghadirkan kerjasama internasional dalam menuntaskan permasalahan di Kota Bekasi.

BACA JUGA :  Wagub Jabar Dorong Kemandirian Desa

“Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah konkret yang diambil oleh Mas Tri dalam menghadirkan kerjasama internasional yang berfokus pada penyelesaian permasalahan di Kota Bekasi, khususnya persoalan sampah. Kolaborasi ini merupakan bukti nyata dari komitmen beliau untuk mencari solusi inovatif dan berkelanjutan, dengan melibatkan pihak-pihak internasional yang memiliki keahlian di bidangnya,” tuturnya.

“Kerja sama dengan Jerman ini adalah salah satu contoh bagaimana visi beliau dapat membuka peluang besar untuk mengatasi tantangan lokal dengan pendekatan internasional.”tutupnya.