LAMPUNG TIMUR — Wat-wat Gawoh.. Kasus menantu aniaya mertua hingga terkapar di Lampung Timur berakhir di jeruji besi. Polisi menangkap pelaku setelah ada laporan resmi dari istrinya sendiri, juga sebagai putri kandung dari korban penganiayaan.
Peristiwa penganiayaan mertua oleh menantu tersebut terjadi di Desa Trimulyo, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur, pada Senin 13 Januari 2025. Kejadian dipicu saat korban (Mertua) mencoba melerai perkelahian antara putrinya dengan menantu berinisial ST (36). Jangan Ditiru ya!
Namun, sang mertua mendapat penganiayaan berat dari menantunya itu, hingga harus mendapatkan perawatan karena pemukulan dengan benda tumpul yang dilakukan oleh ST. Kejadian itu pun dilaporkan oleh putri korban juga sebagai istri pelaku ke polisi di Polsek Sekampung.
Mendapat laporan tersebut polisi bergerak cepat dan menangkap pelaku saat berada di rumah saudaranya yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. ST saat ini harus merasakan dingin jeruji besi akibat perbuatan emosinya itu.
Kapolres Lampung Timur AKBP Benny Prasetya, didampingi Kapolsek Sekampung Iptu Rudi, dalam keterangannya, mengatakan bahwa ST saat ini resmi ditetapkan tersangka dan ditangkap. Dari pengakuan tersangka kejadian itu dipicu emosi
“Tersangka mengakuemosi kemudian melakukan Penganiayaan dengan cara memukuli mertuanya menggunakan tongkat hingga korban mengalami luka-luka,” kata Kapolsek pada Selasa (14/1/2025).
Saat tersangka diamankan di Mapolsek Sekampung untuk dilakukan pemeriksaan dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
sebelumnya Istri korban juga sebagai ibu mertua pelaku dalam keterangan menyebut kejadian itu berawal pada saat putrinya ri ribu dengan pelaku juga sebagai suaminya karena persoalan rumah tangga.
Mungkin sebagai orang tua, melihat anak mantu ingin memukul dan ingin membunuh anaknya maka mencoba menengahi dan melerai. Tapi pelaku justru melakukan penganiayaan terhadap mertuanya dengan cara memukul dengan benda tumpul bertubi-tubi.
“Saat ini kan suami saya lagi sakit, jalan saja pakai tongkat, saat melerai suami saya malah di pukul oleh anak mantu saya berulang kali,”lanjut terang Sarmini, saat di wawancarai Wartawan di Puskesmas Sekampung.****