Opini

Mengais Sosialisme Dalam Makna Idul Adha

×

Mengais Sosialisme Dalam Makna Idul Adha

Sebarkan artikel ini
Yusuf Blegur
Yusuf Blegur

Oleh: Yusuf Blegur

WAWAINEWSSoekarno pernah mengatakan pelajari apinya Islam, bukan abunya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Ia berpendapat nilai-nilai paling substansial yang diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah ketundukan mahkluk pada Tuhannya.

Soekarno juga menyebut bahwasanya Tuhan bersemayam di dalam gubuk-gubuk si miskin.

Salah satu proklamator kemerdekaan RI itu, menyampaikan pesan tersirat betapa fundamennya persoalan tauhid yang kemudian diikuti oleh masalah-masalah sosial dan kemanusiaan.

Umat Islam di seluruh dunia baru saja melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1443 H.

Sebuah peristiwa dari momentum sejarah yang sangat penting bagi umat Islam dan peradaban manusia.

BACA JUGA :  Prabowo Memang Tak Bisa Legowo

Hari Raya Idul Adha atau yang dikenal juga dengan Hari Raya Lebaran Haji atau Hari Raya Kurban, bagi umat Islam bukan hanya kegiatan ibadah ritual dan pelaksanaa syariat semata.

Lebih dari itu, substansi Idul Adha menjadi resultante pengejawantahan prinsip habluminallah dan habluminannas.