WAWAINEWS – Lampung tak hanya dikenal dengan pesona alam tapi budaya kain nusantara yang etnik jadi trending tersendiri yang jika dikembangkan.
Banyak tren kain khas Lampung yang etnik jadi kain nusantara jadi motif tersendiri menjadi industri kreatif dan pariwisata Lampung.
Kain etnik khas, dengan sulaman benang emas penuh dengan kesan mewah nan megah, mampu dikreasikan menjadi produk fasyen bernilai jual tinggi dan menjadi ikon kreatifitas masyarakat Lampung.
Baca Juga : Ini Makna Tersembunyi Kain Tapis Lampung
Baru-baru ini kerajinan khas Lampung membuat bangga dengan produk kerajinan khas unggulan berpotensi dalam acara pameran Kerajinan Nusantara (Kriyanusa) oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) pusat.
Tiga produk khas Lampung menjadi unggulan berupa Tapis Cantik Mulang Tiyuh, Sulam Jelujur Pesawaran, Tapis Kapal, Lampung Selatan.
Baca Juga : Fragmen Tari ‘Ago Aqiqah’ Perkenalkan Pesona Lamtim di TMII
Sulam Jelujur Khas Pesawaran
Sulam jelujur merupakan bagian dari sebuah peristiwa sejarah transmigrasi pertama di Indonesia pada tahun 1905 di Kabupaten Pesawaran.
Peristiwa itu meninggalkan rekam jejak dan warisan sastra lampung yaitu kain tenun dengan teknik jelujur yang membentuk keragaman motif serta gambaran peristiwa yang terjadi pada sejarah transmigrasi tersebut.
Baca Juga: Melawat ke Kroasia, Ridho Perkenalkan Seni dan Budaya Lampung
Sulam jelujur pada masa itu hanya digunakan untuk pajangan, tapi seiring zaman, sulam jelujur kemudian dimodifikasi dalam bentuk seni karya yang berupa fashion, interior, aksesoris dan produk unggulan lainnya.
Tapi Cantik Mulang Tiyuh
Tapis Cantik Mulang Tiyuh adalah pengembangan kreatifitas yang dicetuskan pada 2018. Kain tapis Lampung dengan motif Mulang Tiuh diambil dari cerita rakyat khas Lampung. Salah satu contoh adalah Satu gambar kapal butuh waktu pengerjaan tiga hari lho.
Baca Juga : Taman Purbakala, Situs Budaya di Lampung Timur
Kain tapis Biasanya dikenakan saat pernikahan putra-putri Raja Lampung. Kain tapis Lampung adalah kerajinan tenun khas Lampung yang dibuat dengan menenun benang emas dan benang katun warna-warni hingga menjadi kain cantik.
Tapis Kapal Lampung Selatan
Dinamakan kain kapal karena motif utamanya adalah kapal. Kain ini menjadi gambaran betapa kuatnya budaya bahari pada masyarakat Lampung Selatan.
Baca Juga: Sejarah Keratuan Pugung, Melinting dan Ratu Darah Putih
Kain tapis kapal merupakan warisan budaya yang memiliki filosofi sebagai simbol keselarasan antara kehidupan manusia, alam semesta, dan Sang Pencipta.
Motif kapal melambangkan semesta sebagai potret kehidupan maritim.
Beberapa aristokrat (kaum bangsawan) bersama gajah berdiri di atas dek kapal.
Pada bagian tengah terdapat sebuah rumah yang menjadi titik sentral.***