WAWAINEWS – Mengenal tradisi Kembar Mayang yang kerap dipakai pada berbagai upacara adat Jawa. Salah satunya seperti pada saat tradisi upacara dalam perkawinan.
Tradisi adat Jawa Kembar Mayang selalu ada dalam upacara perkawinan. Saat bertemunya mempelai pria dan wanita, yang diselenggarakan di tempat kediaman penganten perempuan.
Prosesi temu manten istilah lainnya itu akan disertakan berbagai simbol yang sarat akan makna. Istilah itu disebut Kembar Mayang kerap juga disebut Megar Mayang atau Gagar Mayang dalam mengenal tradisi adat Jawa.
BACA JUGA : Kampung Adat di Jabar Bisa Jadi Inspirasi Kaula Muda
Kembang Mayang dikenal dalam bentuk janur, daun kelapa muda, yang dihias dengan bunga dan daun dengan sedemikian rupa pada batang pisang.
Hal tersebut terlihat saat prosesi adat Jawa dalam penikahan Mas Nur Aini dan Mba Fauziyah di Desa Toba, Sekampung Udik Lampung Timur. Adat Kembar Mayang terus dilestarikan meskipun tak di tanah Jawa.
“Tradisi ini merupakan bagian yang melekat dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan masyrakat Jawa, kita mengenal berbagai macam upacara adat antara lain bentuk berbagai model upacara tradisional,”ungkap Muslimin Tokoh Adat Jawa di Desa Toba, kepada Wawai News, Sabtu (26/2/2022).
Menurutnya tradisi meskipun saat ini tinggal di Lampung, tapi tetap membudaya dalam kehidupan masyarakat di seluruh lapisan masyarakat baik dalam kehidupan yang berbeda dalam mata pencaharian, agama, maupun dalam masyarakat perkotaan dan perdesaan.
Lanjutnya Perkawinan bagi orang Jawa merupakan suatu yang sakral karena dalam pelaksanaan perkawinannya penuh dengan ritual-ritual yang memiliki makna sebagai suatu perwujudan doa agar kedua mempelai selalu mendapatkan hal-hal yang baik dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Di dalam upacara adat Jawa yaitu panggih penganten atau temu manten salah satu simbol yang digunakan adalah Kembar Mayang.
Kembar Mayang sering disebut megar mayang atau gagar mayang yang merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam upacara tradisional masyarakat Jawa, yang berbentuk bunga yang dirangkai menggunakan janur dan dedaunan yang sudah mentradisi masyarakat adat Jawa, tradisi ini sangat kental bagi masyarakat jawa di desa maupun di kota.
Sebagaian besar penduduk Lampung yang mayoritasnya adalah suku Jawa, yang sebagian kecil warga di desa Toba dan masyarakat menggunakan upacara temu manten dengan menyertakan kembar mayang dalam tata cara upacara adat perkawinan para pengantin.