Scroll untuk baca artikel
Info Wawai

Otodidak, Putra Ellias Jadi Pengrajin Kulit di Desa Toba, Lampung Timur

×

Otodidak, Putra Ellias Jadi Pengrajin Kulit di Desa Toba, Lampung Timur

Sebarkan artikel ini
Putra Ellias pengrajin kulit di Desa Toba, Sekampung Udik, Lampung Timur

LAMPUNG TIMUR – Tinggal di desa dengan jaringan internet blank spot, ternyata tidak membuat kreativitas Muhammad Putra Ellias (24) asal Desa Toba, Sekampung Udik, Lampung Timur ini berkurang.

Peralatan seadanya dan potongan aneka kulit sapi dan kambing terpampang di pojok ruang kosong rumah Putra Ellias di Desa Toba, Sekampung Udik, menggunakan alat seadanya, ia siap menggarap beragam kerajinan jadi produk handmade.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Melalui tempat kerja sederhana dan dilengkapi peralatan seadanya, melalui tangan kreatitif Putra sapaan akrabnya sukses mengolah aneka kerajian berbahan dasar kulit untuk jadi tas, dompet, ikat pinggang dan gantungan kunci.

Tidak pernah ikut pelatihan apa pun, Putra selama ini hanya belajar otodidak melalui Youtube atau refrensi lainnya. Ia berkisah, harus keluar dari desa toba untuk membuka internet agar menambah wawasannya, mengingat di tempat tinggalnya masih blank spot.

“Saya belajar otodidak melalui internet seperti youtube, lalu dipraktikkan sendiri. Tidak pernah belajar langsung ke pengrajin atau mengikuti pelatihan, tapi hasilnya bisa bersaing,”papar Putra sambil menunjukkan hasil karyanya kepada Wawai News, Sabtu 24 Mei 2025

BACA JUGA :  3 Amalan Ini Sangat Dianjurkan Saat 10 Hari Terakhir Ramadhan

Dikatakan produk handmade yang dikerjakan berbahan kulit sapi dan kambing. Semua kerajinan itu dikerjakan sendiri secara manual dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam mengerjakan agar menghasilkan karya yang istimewa.

Putra mengaku menekuni kerajinan dari bahan kulit untuk diolah berbagai macam produk seperti dompet dan tas telah dilakoninya setahun terakhir ini.

“Alhamdulilah, memberi dampak positif untuk penghasilan, banyak pesanan datang terutama dari warga sekitar. Bahkan ada yang keliling menawarkan produk yang saya buat,”ungkap Putra.

Putus Kuliah

Putra tercatat pernah mencoba untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di Lampung. Namun, tidak sampai lulus dan berhenti di semester lima karena kendala biaya.

Putus kuliah, tidak memiliki pekerjaan membuat Putra sempat down, namun kreativitas dan keinginan untuk mencari passion yang pas akhirnya menemukan jalan. Belajar dan mencari peluang refrensi di internet jadi modalnya.

BACA JUGA :  Camat Margatiga Lempar ke Kades atau BPN, Ditanya Soal Tarif PTSL Rp400 Ribu

“Membuat kerajinan memang harus ada bakat atau passion, saya merasa passion di kerajinan begini, hingga mencoba mencari refrensi. Saya otodidak saja, belajar mencari refrensi di Youtube dan lainnya, tidak pernah belajar langsung,”ujar Putra.

Kini produk kerajinan tangan Putra telah banyak dipesan warga lokal, saat ini banyak diminati seperti dompet dan tas. Sebulan kisaran ada 20 unit yang dipesan dan terjual.

Untuk harga Putra memasang tarif untuk kerajinan dompet kulit mulai dari Rp100 ribu hingga Rp250. Sedangkan tas kulit mulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu, dan ikat pinggang Rp100 ribu – 200 ribu.

“Harga menyesuaikan tingkat kesulitan dan banyaknya bahan yang digunakan, harga tentu sesuai dengan produk kerajinan,”ujar Putra menamakan brand produknya tersebut ELLIAS.***