WAWAINEWS.ID – Pernah dengarkan tentang cerita negeri Atlantis, sering disebut dengan negeri yang hilang, dan segala ceritanya pun jadi misteri dan menarik dicari tahu. Tapi penulis tidak ingin bercerita tentang negeri itu.
Taukah bahwa kisah serupa juga ada di Lampung Timur, negeri yang hilang seperti cerita Atlantis itu. Tentunya istilahnya disesuaikan dengan bahasa dan budaya yang berkembang dalam hal ini adalah bahasa daerah Lampung disebut Tiyuh Silep (Kampung yang hilang). Legenda ‘Tiyuh Silep’ ini berada di Desa Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.
Dimaksud silep (Hilang) atau makna keseluruhannya adalah bahwa negeri itu menghilang atau kawasan itu hilang dari pandangan. Dari cerita tutur berkembang ditengah masyarakat setempat bahwa negeri itu hilang karena menolak untuk memeluk agama Islam.
BACA JUGA: Sejarah Keratuan Pugung, Melinting dan Ratu Darah Putih
Dikisahkan bahwa Tuan Sayih cucu dari Raka Jimat atau Datuk Binjai, sendiri merupakan pemimpin di Negeri Ider Budi nan sakti mandraguna, tempat kampung itu sekarang dikenal sebagai Tiyuh Tuho atau Tiyuh Silep. Tuan Sayih telah memeluk Islam bersama Bapaknya Tuan Tsigaret dan Kakak Iparnya Puanan Balak, ia berkeinginan mengajak sang kakek untuk meninggalkan kepercayaan animesme dan masuk dalam agama yang baru dikenalnya.
Tapi, ajakan tersebut ditolak, oleh Raka Jimat kakek Tuan Sayih, hingga akhirnya anak dar Raja Jimat dan sang cucunya Tuan Sayih, sepakat memisahkan wilayah antara Negeri Ider Budi (Tiyuh Toho) dengan menempati Tiyuh Ketanggai Nyapah yang penghuninya telah memeluk agama Islam. Sedangkan tiyuh tuho animesme atau Budha.
BACA JUGA : Desa Gunung Sugih Besar, Tiyuh ‘Keramat’
Namun meskipun wilayah telah disepakti untuk dipisah, tapi Tuan Sayih dikisahkan terus mengajak Kakeknya memeluk agama Islam. Tapi ajak itu terus di tolak hingga Tuan Sayih pun satu malam berkeliling Kampung itu dengan membaca asma Allah atau berzikir mengelilingi tiyuh tuho. Hal itu membuat penduduk Negeri Ider Budi itu ‘mokso’ atau menghilang dari pandangan manusia biasa.
Seketika itu juga Negeri Ider Budi, penduduknya menghilang. Sehingga lebih dikenal lah pada kenyataannya dulu Tiyuh Silep itu penghuninya ada tapi tiada, apakah sampai sekarang penghuninya masih ada, tentunya itu Wallahualam.
BACA JUGA : Jejak Peradaban Negeri Ider Budi di Desa Gunung Sugih Besar
Kejadian itu pun dipercaya terjadi adanya, bahkan atas kejadian itu, dulu saat melintas wilayah yang dianggap Negeri Silep tersebut, tidak boleh menyebut asma Allah. Misalkan kaki tersandung batu, atau melihat hal yang aneh lainnya tidak boleh berucap asma Allah. Wallahualam.
Hampir setiap orang desa Gunung Sugih Besar, mengetahui cerita tiyuh silep tersebut. Banyak kejadian unik dan menyimpan misteri dialami oleh warga Desa Gunung Sugih Besar saat melintasi negeri silep atau tiyuh tuho itu sendiri. Bahkan cerita berkembang terkait keberadaan penghuni negeri silep tersebut masih berkembang hingga tahun 70-an.
Kejadian-kejadian misteri tersebut oleh sebagian warga dipercaya masih kerap terjadi dan dialami oleh warga ketika berada di Tiyuh Tuho bernama Negeri Ider Budi yang yakini silep. Angker dan cukup dikeramatkan, begitulah kesannya, warga Desa Gunung Sugih Besar, percaya dan menghormati tiyuh tuho. Hingga mereka tidak berani berbuat hal yang diyakini membahayakan diri mereka.
BACA JUGA : Ruwah Balak, Warga Desa Gunung Sugih Besar Doakan Keselamatan untuk Lamtim
Sebelumnya pernah diceritakan banyak jejak peradaban yang masih bisa ditemukan di Negeri Ider Budi. Sampai sekarang jejak itu masih bisa dilihat seperti punden berundak, batu ber cap jari manusia dan lainnya.