Scroll untuk baca artikel
Lintas Daerah

Menohok, Begini Tanggapan KDM Soal Keluhan PHRI Terkait Kebijakan Larangan Study Tour

×

Menohok, Begini Tanggapan KDM Soal Keluhan PHRI Terkait Kebijakan Larangan Study Tour

Sebarkan artikel ini
Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Provinsi Jawa Barat Tahun 2024, bertempat di Hotel Grand Mercure Bandung Setiabudi, Kamis, 9 Januari 2025
Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Provinsi Jawa Barat Tahun 2024, bertempat di Hotel Grand Mercure Bandung Setiabudi, Kamis, 9 Januari 2025

BANDUNG – Dedi Mulyadi Gubernur Terpilih Jawa Barat kembali mengeluarkan sindiran menohok. Kali ini ditujukan kepada PHRI yang menanggapi kebijakannya melarang sekolah menggelar Study Tour.

Hal itu menuai keluhan Persatuan Hotel dan Restautan Indonesia (PHRI) yang keberatan jika ide Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi yang melarang study tour dilaksanakan. Mereka beranggapan akan berdampak pada nasib anggotanya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kang Dedi Mulyadi Channel, mantan Bupati Purwakarta ini, mengaku heran dengan pihak PHRI kenapa keberatan dengan imbauannya, padahal yang dilarang study tour sekolah.

“Boleh dong saya bertanya kenapa kenapa jadi keberatan. Kan yang saya larang studi tour..haha, berarti selama ini teman-teman sekolah menetapkan kegiatan studi tour memang bukin studi tour sesungguhnya ya piknik,”ungkap KDM sapaan akrab politisi Gerindra, sebagaimana dikutip Wawai News pada Minggu (16/2/2025)

BACA JUGA :  Proyek Pembangunan Mercusuar Karang Singa di Pulau Bintan Berpotensi Jadi Bancakan

Menurut dia, jika ingin piknik, tidak usah pakai bahasa akademik. Sehingga tak mengajarkan kebohongan dan kebodohan, studi Tour alias piknik dibungkus dengan tugas sekolah.

“Jadi, kalau mau piknik, piknik saja tetapi tidak boleh menjadi kebijakan sekolah. Ibu-ibu mau piknik, anak-anak mau piknik  boleh aja, tapi tidak boleh menjadi bahwa itu sesuatu yang bisa diganti kalau tidak berangkat dengan bikin karya tulis,”tegasnya.

Setelah dilantik Kang Dedi memastikan bahwa larangan Study Tour tetap akan menjadi keputusan Gubernur.

“Jadi yang piknik, piknik sajalah tidak usah pakai bahasa studi tour,” tukasnya lagi.***