Scroll untuk baca artikel
AdvertorialMegapolitan

FSPN 2023, Menteri KLHK Kunjungi Produsen Kertas Kemasan Daur Ulang FajarPaper

×

FSPN 2023, Menteri KLHK Kunjungi Produsen Kertas Kemasan Daur Ulang FajarPaper

Sebarkan artikel ini

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengolaan sampah, FajarPaper mengolah limbah plastik yang berasal dari sisa bahan baku produksi dan menghasilkan pellet plastic.

Sebagai industri yang menggunakan kertas bekas sebagai bahan baku utamanya, FajarPaper telah menggunaan teknologi Drum Pulper untuk memisahkan serat kertas yang diperlukan dengan bahan lain yang terbawa dibahan baku, namun barang tersebut tidak dikehendaki, seperti plastik dan kaleng.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: FKMPB Apresiasi Kepedulian Pj Bupati Bekasi Terhadap Lingkungan

Untuk serat kertas yang dipisahkan dari ini langsung diolah dijadikan kertas di Paper Machine, sedangkan untuk barang yang tidak dikehendaki, khususnya plastik-plastik yang terbawa, dikelola dengan baik dengan beberapa cara.

Sebagian dibakar di insinerator dengan panas hasil pembakaran dimanfaatkan sebagai penghasil uap untuk keperluan mesin produksi.

Sedangkan sebagian lain dikelola menjadi pellet plastic yang dapat dijadikan berbagai bahan baku produk plastik daur ulang di industri plastik dan sebagian dijadikan granular sebagai subtitusi bahan bakar di boiler batu bara.

BACA JUGA :  AIGIS ke-1, FajarPaper Terima Penghargaan Industri Hijau 2024

BACA JUGA: Kopel Angkat Puluhan Kubik Sampah di Kali Cikarang

Tahapan yang cukup rumit ini merupakan upaya Fajar Paper untuk tetap menerapkan proses produksi yang berwawasan lingkungan.

FajarPaper, yang memiliki 3.000 karyawan dan 30% dari hasil produksinya diekspor ke manca negara, senantiasa berkomitmen untuk mendukung kemajuan Indonesia melalui berbagai kegiatan CSR perusahaan baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, infrastruktur, pendidikan, maupun lingkungan.

Dalam bidang Pendidikan, FajarPaper telah berpartisipasi dalam berbagai program renovasi sekolah dan pemberian bantuan alat tulis dan beasiswa, dan juga bidang lainnya seperti sosial, pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA: Lampung Canangkan Gerakan Indonesia Bebas Sampah

Hal itu melalui program ekonomi sirkular dan lingkungan melalui program GEMARI BUMITANIK (Gerakan masyarakat mandiri melalui budidaya maggot, ikan, dan tanaman hidroponik) dengan menggunakan sampah organik dari limbah rumah tangga sebagai pakan maggot, dan juga program lainnya.

Sambutan Menteri KLHK

“Kita, Indonesia, terus mengikuti perkembangan tentang semakin pentingnya masalah kesampahan secara nasional dan internasional,”ungkapnya.

Hal itu dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah, serta langkah kerja-kerja lapangan yang digerakan oleh masyarakat, para tokoh, aktivis, dan dunia usaha dan pelaku kerja persampahan di lapangan.

BACA JUGA :  FajarPaper Bagikan Tempat Sampah dan Gelar Giat Bersih Kali di Cikarang Barat

BACA JUGA: Lampung Adopsi Sistem Pengelolaan Sampah Surabaya

“Usaha yang sejak tahun 2015 hingga saat ini, yang tidak mudah kita lakukan,” jelasnya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk bisnis leaders.

Terima kasih atas kerja keras semua sehingga sampai pada fase yang sekarang ini, Indonesia tidak tertinggal dibandingkan dengan kegiatan di negara-negara lain. Ia pun mengajak terus berjalan dan terus bekerja.”

Menteri Siti juga mengatakan bahwa tingkat polusi plastik meningkat cepat, hal ini merupakan masalah lingkungan global yang serius.

BACA JUGA: Bekasi, Pelajari Pengelolaan Sampah Berbasis Android di Pekalongan

Pada sektor limbah sampah, Indonesia menargetkan penurunan tingkat emisi gas rumah kaca dengan mendalami dan memperluas strategi reduce, reuse, recycle mengunakan skema pengelolaan sampah, mengoptimalkan rantai nilai pengolaan sampah di sumber dengan penerapan ekonomi sirkular.

Selanjutnya membangun industrialisasi penanganan sampah melalui pemanfaatan teknologi dan peningkatan pengelolaan sampah yang dikelola secara professional dan terintegrasi, diorientasikan untuk sampah plastik menjadi pendekatan reuse, recycle, reorient, dan diversity.

BACA JUGA :  Kades di Padangratu Akui Tidak Ada Kontribusi Apapun dari PT HBP

“Ekonomi sirkular tidak hanya sekedar daur ulang sampah, tetapi merupakan konsep memaksimalkan penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang,”ungkap Menteri Siti mengatakan tidak ada sumber daya yang terbuang (resource efficient).

BACA JUGA: Camat Wonosobo Kesal Lihat Gunungan Sampah di Siring Betik

Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (B3) mengungkapkan bahwa Festival Peduli Sampah Nasional dapat menjadi platform dan forum bersama dalam memberikan solusi dalam rangka pelaksanaan aksi untuk mencapai target nasional penurunan emisi gas rumah kaca dan menuntaskan persoalan sampah di Indonesia yang tentunya polusi plastik.

Giat ini paparnya untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia, serta manifestasi dan salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yaitu waste to resource melalui cara kerja ekonomi sirkular dan sampah menjadi sumber energi, menjadi babak baru zero waste, zero emission.***