TANGGAMUS – Pekon Sinarbangun, Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS) Kabupaten Tanggamus, Lampung, terancam terisolir. Hal itu akibat abrasi pada tanggul penahan air Way Semaka yang tergerus dampak peningkatan debet sungai yang terus terjadi.
Bahkan dari laporan Sekretaris Pekon Sinarbangun, menyebutkan akses jalan induk di pekon itu sudah nyaris terputus, hanya tinggal beberapa jengkal lagi, kondisi itu terjadi seperti pada jalan menuju ke tempat pemakaman umum.
Hingga sekarang disebutkan bahwa dampak dari peningkatan debet Way Semaka, sudah dua akses jalan terputus oleh derasnya arus sungai yang terjadi ditengah entitas hujan yang melanda.
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah Pekon Sinarbangun, untuk mendapatkan perhatian pemerintah, namun belum ada kepedulian alias cuek. Padahal kondisi itu telah ditinjau pemerintah dari kecamatan.
“Pekon Sinarbangun, telah berupaya baik itu melalui proposal atau lisan seperti ke Pemprov Lampung atau ke Kabupaten Tanggamus. Tapi masih belum ada tindaklanjut, sementara kondisi tanggul sudah sangat memprihatinkan,”ujar Alimudin Kepala Pekon Sinarbangun kepada awak media, pada 30 April 2024.
Dikatakan kondisi abrasi pada tanggul saat ini memprihatin, apalagi saat ini intensitas hujan cukup tinggi membuat bantaran Way Semaka di Pekon Sinarbangun terus tergerus nyaris ke pemukiman warga.
Salah satu warga Pekon Sinarbangun, yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari bantaran Way Semaka mengaku dirundung kegelisahan dengan kondisi cuaca saat ini. Ia khawatir terjadi lonsor akibat arus Way Semaka.
“Saat ini kondisi cukup mengkhawatirkan, akibat abrasi pada tanggul di bantaran Way Semaka di Pekon Sinarbangun, setiap waktu terjadi banjir meluap merendam pemukiman dampak dari melubernya air dari Way Semaka,”ucap Warga.
Dia menyebutkan dengan kondisi Way Semaka saat ini ditambah intensitas hujan yang cukup tinggi maka sewaktu-waktu Pekon Sinarbangun ini terisolir.
Sekdes Pekon Sinarbangun Patih Auli, membenarkan kondisi terancam terisolir dan bakal berdampak pada ekonomi warga. Dia pun mengakui mewakili warga pekon setempat meminta agar ada perhatian segera dari pemerintah.
“Kami mewakili warga Pekon Sinarbangun, berharap perhatian pemerintah baik tingkat provinsi atau Kabupaten Tanggamus. Karena kondisi air terus meluap tinggal menunggu waktu untuk memutus akses warga,”ujarnya menyebut sudah ada satu rumah warga hampir hanyut dibawa arus.
Saat ini warga berharap pemerintah melakukan normalisasi atau penanggulan karena akses jalan induk sudah terputus, hanya tinggal beberapa jengkal lagi, seperti jalan menuju ke tempat pemakaman umum pekon setempat. Saat ini sudah dua akses jalan terputus oleh derasnya arus Sungai Semaka.***
